Share

Episode 28

Dalam kehangatan toko yang sederhana, Gebbie merasa seperti mendapatkan kembali secercah harapan. Pria tua itu menyuguhkan secangkir teh hangat dan sepotong roti kepada Gebbie, sementara hujan terus turun di luar.

"Duduklah, nak," ucap pria tua itu dengan senyum ramah. "Aku senang bisa membantumu."

"Terima kasih banyak pak." Ucap Gebbie penuh rasa syukur.

Gebbie duduk di kursi kayu di dekat meja, menyeruput teh hangatnya dengan penuh rasa syukur. Dia merasa seperti menemukan sumber kehangatan baru setelah melalui malam yang gelap dan dingin.

"Pertanyaanmu pasti banyak," ujar pria tua itu, duduk di hadapannya. "Aku dengarkan dengan senang hati."

Dengan hati yang terbuka, Gebbie menceritakan kisahnya kepada pria tua itu. Dia menceritakan tentang bagaimana dia diusir dari rumah tanpa alasan yang jelas, tentang perasaannya yang terluka dan kehilangan. Pria tua itu mendengarkan dengan penuh perhatian, kadang mengangguk-angguk mengerti. Setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status