Share

Bab 46- Jam Tangan Mahal Hadiah Mas Hanafi

“Tidak baik menolak rezeki Nona.” Jawabnya pendek. Tunggu, Aku kenal suara itu. itu suara Mas Hanafi.

“Mas Hanafi?” aku kaget.

“Haha tenyata Nona mengenalku.” Seloroh Mas Hanafi sambil tertawa.

“Mas ngapain disini? Rumah Mas disekitaran sini?” aku bertanya. Aneh makan disaat sudah sangat sore begini.

“Mas cuma mampir buat minum kopi, ngantuk seharian didalam ruangan. Toko jam Mas disebelah rumah makan ini.” Mas Hanafi menjelaskan.

“Jika Maya tidak buru-buru, sudilah kiranya mampir ke toko saya disebelah.” Mas Hanafi menawarkan.

“Sebenarnya Maya mau segera pulang. Tapi karena sudah disini boleh lah.” Aku berdiplomasi, seakan menolak, padahal mau banget.

“Kalau begitu ayo.” Mas Hanafi membawakan belanjaku dan menarik tanganku.

Dadaku berdebar aneh saat Mas Hanafi menggenggam erat tanganku. Ada getaran-getaran dan debaran ombak asmara disana. Aku bejalan mengikuti Mas Hanafi bagai kerbau yang dicocok hidungnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status