SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 40By : Desy Irianti"Mas tidak bisa ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini!""Aku tidak apa-apa, Mas. Kamu pergi saja." Aku berusaha meyakinkan Mas Firman kalau aku masih baik-baik saja. Andai bisa aku lihatkan kepingan-kepingan hatiku yang mungkin saja sudah tidak berbentuk lagi sekarang ini.Entah masih berfungsi atau tidak, aku juga tidak tahu. Belum bisa aku rasakan diperlakukan layaknya istri yang di cintai, masih tetap aku hargai Mas Firman sebagai suami.Tidak ada pangkat tertinggi yang dimiliki suami jika sudah pulang ke rumah, dan istri yang baik harus tetap melayani suami. Aku tahu begitu banyak salah yang kuperbuat selama menjadi istri Mas Firman, mungkin ini balasan yang harus aku terima."Mas akan pergi dari sini jika kamu sudah baik-baik saja! Setidaknya kamu lebih tenang.""Bagaimana mungkin aku bisa baik-baik saja, Mas! Coba kasih tahu aku bagaimana caranya!""Han, Mas minta maaf! Ini semua salah Mas. Jadi laki-laki pecundang yang tidak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 41By : Desy IriantiJiwa kepoku meronta-ronta, ingin sekali rasanya kaki ini melangkah masuk ke dalam, ingin tahu apa yang terjadi di dalam sana."Ma, maafin Anggi, Ma."Terdengar lagi suara Kak Anggi minta maaf pada Mamanya. Jelas suara ini terdengar di telinga. Aku yang tidak jauh berdiri dari pintu dan pintu itu terbuka dengan lebarnya. Angin yang membawa suara itu keluar.Bukan aku saja yang terkejut dengan suara yang bercampur tangisan. Amel dan Aliya anak Kak Anggi tidak kalah terkejut dari aku. Mereka berdua langsung menuju arah suara. Amel dan Aliya berdiri di depan pintu dengan mata mengarah ke dalam.Hatiku ingin sekali mencari tahu apa yang terjadi. Tapi kaki ini berat sekali untuk melangkah. Aku takut dengan kehadiranku menjadi tambah masalah.Tak berpikir panjang lagi, kuberanikan diri untuk mendekati Amel dan Aliya yang berdiri di depan pintu. Mereka berdua menjadi sandaran penutup tubuhku, dan mataku berusaha melihat keadaan di dalam.Tidak
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 42By : Desy IriantiPrakkkkkAku banting pintu kamar saat hendak menutup, sengaja aku melakukan itu. Kesal dengan Mas Firman yang bilang dia sudah nunggu 10 menit diluar. Sehatnya gak pikirannya itu?Sampai tengah malam aku di rumah sendiri, jelas aku tidur. Tidak ada guna menunggu dia yang habis ketemuan dengan pacarnya. Kusambung tidur lagi. Malas aku berdebat dengan suami yang tidak punya pikiran.*****"Kamu sudah dapat kabar, Mas?" tanyaku pertama pada Mas Firman.Walaupun aku masih kesal dengannya, tetap saja mulutku tak bisa menahan untuk menyapanya."Kabar apa?"Sepertinya Mas Firman belum dengar masalah kakaknya dipulangkan ke rumah Mamanya."Apa belum ada yang telpon kamu, ya?""Belum, kabar apa rupanya?""Kak Anggi dan Mas Yusuf semalam ke rumah Mama. Mas Yusuf menceraikan Kak Anggi!"Terlihat wajah yang terkejut dan sedih. Mungkin terkejut seperti aku saat pertama kali mendengarnya. Walau bagaimanapun dan seburuk apapun kelakuannya itu tetap
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 43 By : Desy Irianti"Ini mimpi apa nyata?" gumamku dalam hati.Saling pandang sejenak aku dan Mas Firman, ternyata ini nyata.Sebegitu berubahnya Mas Firman hari ini. Dia buat aku melongo dengan semua tindakan baiknya padaku. Dari aku pulang kerja, sudah sangat berbeda semuanya, tambah lagi ini."Kemana, Mas?" Aku pura-pura tidak tahu dia mau ajak aku kemana.Aku belum pernah bilang, apalagi mengajaknya."Kamu mau ke cafe itu kan." Langsung aku lihat ponsel yang terbuka dengan foto cafe yang ingin sekali aku datangi. Senyuman manis, walau malu mengakui, menganggukan kepala saat melihat ke arah Mas Firman."Kamu tidak sadar, Han. Dari tadi Mas sudah berdiri di belakang sofa yang kamu duduki. Kamu berulang-ulang melihat foto-foto cafe itu di instagram. Nanti malam kita makan malam di sana."Malu-malu tapi mau, itulah yang aku rasakan sekarang ini. Dari awal menikah sampai sekarang, kekakuan antara kami berdua masih terasa.*****Kubuka lemari pakaian, car
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 44By : Desy IriantiMemperhatikan sekeliling saat aku keluar dari kamar mandi. Tidak ada perempuan yang aku lihat, sosok laki-laki yang menjadi suamiku pun tidak terlihat di depan mata."Mas, Mas Firman." Panggil-panggil suamiku yang tidak menjawab.Kutelusuri ruangan sampai ke kamar, tidak kudapati Mas Firman ada di sana.Kulempar pandangan ke arah luar dari jendela, ternyata Mas Firman ada di luar dengan ponsel yang menempel di telinga."Ternyata Mas Firman sedang nelpon, suara perempuan itu pasti adiknya." lirihku pelan.Tak ada pikiran jelek sedikitpun dengan Mas Firman. Dengan cara dia memperlakukan aku beberapa hari ini, kepercayaanku sudah kuat untuk mempercayainya.Niat hati keluar untuk menghampiri Mas Firman, seketika kakiku berhenti di samping meja makan. Dua teh hangat sudah tersedia di atas meja dengan satu cake yang bertuliskan i love you.Hampir lepas jantungku dari tempatnya. Perempuan mana yang tidak bahagia dibuat seperti ini oleh suamin
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 45By : Desy IriantiKututup kedua telinga dengan kedua tangan kuat agar tidak terdengar lagi suara laki-laki jahat yang membuatku hampir gila.Air mata yang mengalir deras seakan tumpah keluar semuanya, tak bisa aku menahannya."Han, Hana. Mas minta maaf, tolong buka pintunya sebentar." Masih kudengar suara seperti memelas.Aku yang terlalu bodoh mempercayainya atau Mas Firman yang sangat pintar. Begitu gampang aku tertipu dengan sikap manisnya yang membuatku terbang. Aku masuk ke dalam perangkapnya.Sesak dadaku menahan perihnya luka yang sangat dahsyat diberikan suamiku sendiri. Terlalu kejam cara dia menghancurkan mentalku.Satu jam berlalu, tak kudengar lagi suaranya memanggil namaku. Mulai mereda tangisanku bercampur dengan rasa capek. Air mata yang deras, kini tinggal tetesan saja yang keluar. Kering sudah.Setengah hari aku berada di dalam kamar tanpa ada minum dan makan sedikitpun. Sedih sekali hatiku, sampai begini dia menghancurkan aku yang seda
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 46By : Desy Irianti"Apapun masalah kamu sama Firman, nanti kita bahas di rumah. Kamu pulihkan dulu badan kamu, tidak usah banyak pikiran." Aku tidak tahu sekuat apa hati Ibu. Selama ini aku memikirkan tentang perasaan Ibu sampai aku mengabaikan perasaanku sendiri.Saat aku mengatakan ingin cerai dengan suamiku sejak awal pernikahan, takut sekali bibir ini mengucapkannya. Sekarang aku tak tahan lagi hidup dengan Mas Firman, makanya terucaplah.Tanpa adanya rasa kaget ataupun bingung yang terlihat dari wajah Ibu, santai bahkan masih bisa melemparkan senyuman padaku."Apa Ibu sudah mendapatkan cerita dari Mas Firman?" gumamku dalam hati.Kalau memang iya, apa yang disampaikan Mas Firman sampai semuanya terlihat biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah."Han, Ibu mau sholat dulu. Kamu bisa kan Ibu tinggal dulu.""Iya, Bu. Bisa."Dengan membawa mukenah berwarna putih bermotifkan bunga keemasan, Ibu meninggalkan aku sendiri di kamar rawat.Menikmati sakit h
SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 47By : Desy Irianti"San, jemput Ibu sekarang, ya." Terdengar saat layar datar menempel di telinga Ibu."Ibu mau pulang, ya? tanyaku yang seakan tidak rela ditinggal Ibu."Iya, Han. Sudah jam sembilan malam, kasihan Sany di rumah sendiri."Walau tidak rela sebenarnya kalau Ibu pulang. Keadaanku masih sangat memerlukan bantuan. Bekas operasi yang membuatku harus ekstra bersabar. Aku tidak boleh egois, ada Sany yang juga membutuhkan Ibu, apalagi dia masih gadis."Kan ada Firman. Pasti suami kamu bisa, waktu di rumah sakit juga dia yang urus waktu malam, dia yang buatkan susu, gantikan kalau ngompol. Besok pagi-pagi Ibu datang kemari. Tidak usah kamu pikirkan masak, biar Ibu yang masak di rumah."Tersenyum walau dengan senyuman yang getir. Bukan masalah masak, aku tidak mau minta tolong sama Mas Firman untuk membantuku. Nanti dia berfikir kalau aku sudah memaafkannya dan tidak akan minta cerai."Ibu pulang, ya." Mencium cucunya sebelum keluar dari kamar, dan