Share

Semerah Tomat

Aku melirik pada kotak makan dan minuman, yang pasti dia bawa dari cafe-nya itu. Entah angin apa yang membawanya kembali mengirimkan makan siang seperti ini lagi, setelah sekian lama.

"Makan dulu!" ujarnya kembali. Karena aku belum menyentuh kotak makan yang disodorkan di hadapanku.

Aku hanya mengangguk. Lalu meraih dan membuka kotak makan itu. Mau menolak, tapi perutku sudah berdemo. Akhirnya, aku menikmati makanan yang Dewa bawakan.

"Aku juga baru sekarang singgah di taman ini. Lumayan juga ternyata, sejuk," ungkap Dewa, di sela-sela aku makan. Pandangannya dia edarkan ke sekeliling taman.

"Iya, karena di sini sejuk, makanya aku ke sini."

Makanan yang Dewa bawakan, rasanya tidak berubah di lidahku. Selalu enak dan pas. Tanpa terasa, makan siang yang diberikan Dewa habis sudah. Kuteguk air dalam botol lalu membersihkan mulutku.

Tak lupa, kuucapkan terima kasih pada laki-laki di depanku saat ini. Karena hingga makanku selesai. Pedagang cuanki yang biasa berjualan di taman ini, mendada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status