Share

Part 24–Cemburu

Aku menoleh. Mas Aldi berdiri tak jauh dari kami. Dia sempat melirik pada Lidya, lalu bergegas menghampiriku yang tengah merasakan kepala dan hati ini panas seperti hendak meledak.

"Ada apa?" tanyanya lembut. Ada kekhawatiran yang tergambar jelas di wajah dan nada bicaranya.

"Enggak ada apa-apa, kok, Mas. Aku cuma say hai aja sekalian ngobrol sebentar. Tadi di dalam toko 'kan enggak sempat. Iya 'kan, Nur?" Lidya menyahuti pertanyaan Mas Aldi. Menatapku dengan senyuman.

Aku diam dengan tatapan datar mengarah padanya.

"Istri kamu memang cantik, Mas. Dia juga baik. Kamu beruntung punya istri sebaik Nurma. Jaga dia baik-baik, ya. Jangan sampai kamu menyesal setelah kehilangannya," ujar Lidya dengan suara dan senyuman lembut.

Aku menggeram dalam hati seiring kedua tangan yang mengepal kuat di pangkuan.

"Iya," Jawab Mas Aldi singkat.

Dia hanya menatap wanita itu sekilas, lalu segera membuang mukanya lagi menatapku. Dia tersenyum, tapi tak berhasil menyembunyikan kegelisahan yang tergambar j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status