Share

Apakah Ini Teguran?

Terlihat sebuah kertas dengan tulisan “SELAMAT BERBAHAGIA SEPUPUKU, KAK NIA’. 

*** 

Aku memegang erat kebaya, bukan tangis yang ada dalam dada. Emosi sudah merasuki jiwa, Sumi, jangan kamu pikir bisa selamat dari ini semua. Kamu harus mempertanggungjawabkan atas apa yang telah kamu lakukan, batinku. 

“Tan, ikut aku,” panggilku pada Intan yang sedang melipat mukenanya di ruang tamu. Ia mengikutiku dari belakang. 

“Lihatlah!” Aku menunjuk baju kebaya yang aku letakkan di atas tempat tidur. Mulut Intan terperangah melihat baju yang tidak jelas bentuknya. 

“Sumi,” lirihnya. Ya, Intan pun bisa menebak siapa pelakunya. 

“Kamu sholat dulu, jangan kemana-mana. Tetap di kamar.” Intan keluar dari kamar, entah apa yang akan dilakukannya. Aku mengambil baju kebaya yang dikenakan ketika wisuda dulu, dari dalam lemari. Hem, masih muat, batinku. Setidaknya baju

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status