Share

Jangan ikut campur!

Ardi dan Sinta duduk saling berseberangan. Mulut Sinta tertutup rapat dengan sorot mata yang sulit dimengerti. Entah dirinya mendengarkan semua nasihat sang adik ipar atau justru sebaliknya.

"Ayo kita berangkat sekarang, Mbak," Ardi berbicara lembut. Tak ada kata kasar atau pun menghakimi. Lelaki itu tau jika pikiran Sinta melayang dan tentunya sudah di kuasai oleh mahluk itu dan matanya tertutup oleh hawa nafsu.

Sinta menelan ludah. Wanita itu lantas mengalihkan pandangan dan menatap pintu yang masih terbuka. Suasana di luar sana sangat sepi sebab para tetangga banyak yang bekerja serta sibuk dengan pekerjaan di rumah masing-masing.

"Sebaiknya kamu pulang saja dan lupakan semua yang kamu dengar dan lihat malam tadi," ucap Sinta dengan suara pelan. Tak ada ekspresi apapun di wajahnya. Datar, sedatar nada bicaranya. Matanya pun tak berkedip menatap luar sana.

Ardi terkejut dengan apa yang Sinta lontarkan. Bagaimana mungkin kakak iparnya itu menyuruhnya untuk melupakan semuanya? Apakah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status