Share

bab 71. Kematian Larasati

Perlahan pandangan nya mulai menggelap Ingatannya memutar pada Mawar, Novela, dan Aksara. Lalu Andi pun tersengal dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Anak buah Herman segera menuju ke arah Herman dan Riska lalu melepaskan tali yang mengikat tangan keduanya.

Herman berdiri dan menggerak-gerakkan pergelangan tangannya untuk melemaskannya.

'Ck, kaku dan bikin nyeri! Dasar Andi sial*n! Untung kamu sudah mat*,' batin Herman dalam hati. Lelaki itu lalu mendekat ke arah Riska yang sedang gemetaran setelah ikatan kedua tangan, kaki dan lakban di mulut nya dilepaskan.

"Jangan mendekat, Papa!"

Tanpa diduga, Riska mengacungkan tangan kanannya ke arah Herman. Lelaki tua itu mengerutkan keningnya. Heran, dengan sikap anak gadisnya. Sementara itu, Riska memegangi lengannya yang nyeri saat dia terjatuh karena menabrakkan diri ke Herman.

"Kamu kenapa, Ris? Apa kamu terluka?" tanya Herman cemas dengan tetap mendekati anaknya yang berekspresi kesakitan.

"Papa, aku bilang jangan mendekat!"

Herman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status