Share

empat puluh lima

Dunia Indra hancur seketika, lelaki berkulit putih itu menoleh, menyembunyikan kesedihannya. Sementara Yulis nampak shock, tubuh rampingnya hampir saja tersungkur, jika dia tak segera berpegangan pada tembok di sampingnya.

**

Kediaman Indra penuh dengan karangan bunga. Ungkapan bela sungkawa itu berjejer rapi dari pinggir jalan hingga halaman. Semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

"Ma, Nenek mau pergi ke surga ya?" Muti berbisik pada Yulis sambil memperhatikan para pengurus jenazah yang tengah mengkafani jasad neneknya.

"Iya, Sayang," sahut Yulis dengan suara yang tak kalah lirih. Sekuat tenaga wanita pemilik alis bak semut berbaris itu menahan kesedihannya di depan sang putri.

"Jadi sekarang Nenek bisa bertemu dengan Bunda?" Bocah lima tahun itu kembali bertanya. Tatapan yang biasa berbinar itu nampak redup.

Yulis tersentak mendengar pertanyaan Muti, tetapi wanita penyuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Irawati Sianipar
up terus thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status