Share

BAB 17

"Kok melamun aja, Nak? Ibu panggil-panggil dari tadi enggak nyahut. Apa ada yang sedang mengganggu fikiranmu, Nak?" Ibu tiba-tiba muncul saat aku sedang duduk di teras. Aldy dan Nanda sedang berkeliling kampung bersama Om Candra, adik bungsu ibu.

"Astaghfirullah maaf, Bu. Nuri enggak dengar."

"Lagi mikirin apa to, Nak. Sepertinya Nuri lagi ada masalah. Jika berkenan Nuri boleh cerita pada ibu, jangan dipendam sendiri tidak baik untuk jiwamu, Nak."

Aku menarik napas panjang beberapa kali kemudian menoleh pada ibu. Sepertinya aku harus menceritakan semua pada ibu, aku khawatir ibu akan lebih kaget jika mendengar berita Mas Andri menikahi Rini dari orang lain. Bagaimanapun juga ibunya Rini adalah tetangga dekat ibu, aku yakin suatu saat berita ini akan menyebar di kampung ini.

"Nahh kan melamun lagi. Yuk ke dalam, Nak,. Tidak enak dilihat orang lalu lalang di sini." Sekali lagi ibu membuyarkan lamunanku.

"Bu, ada yang Nuri mau ceritakan pada Ibu. Kita bicara di kamar Nuri ya, Bu."

"Ayo,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status