Share

Bab 7

"Dasar otak udang, dasar mafia mesum! Kenapa ia harus mengancam agar aku menciumnya. Menyebalkan!" Shafiqa kini sedang berdiri di pinggir kolam yang ada di taman belakang rumah megah itu, sambil terus mengumpat Sky.

Ia tidak tahu, jika sebenarnya ada orang yang tengah mendengarnya mengumpat majikannya yang kejam dan mesum. Orang itu hanya diam dan tersenyum saat melihat seorang gadis kecil berkacamata tengah duduk termenung sambil mengumpat sepupunya itu.

Tapi sepupunya memang sangat menyebalkan, dia pantas di umpat seperti itu!

Ya ... dia adalah Leo, sepupu dari Sky. Pria itu kebetulan sedang berkunjung ke rumah Sky karena memang ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan bersangkutan dengan sepupunya itu. Namun, sepupunya itu selalu bersikap istimewa, mungkin lebih tepatnya mengistimewakan diri. Seperti sekarang ini, ia sedang tidak bisa diganggu dan meminta Leo untuk menunggunya.

Menyebalkan memang, akan tetapi apa boleh buat jika Sky memintanya untuk menunggu. Itu berarti ia harus menunggu, dari pada ia harus mengalami kerugian yang cukup besar. Maka, Leo memilih untuk menunggunya saja. Toh rumah ini sangat besar dan juga memiliki banyak sekali fasilitas. Jadi, Leo tidak akan bosan untuk menunggu sepupunya yang istimewa itu.

Apalagi, saat ini ia mendapatkan kejutan dengan melihat gadis kecil yang sedang mengumpat sepupunya itu. Gadis ini terlihat sangat lucu, jadi Leo memutuskan untuk mendekatinya.

"Ehheeeemmmmm ..." Leo sengaja berdehem sejenak, berharap agar Shafiqa menyadari kehadirannya.

Dan benar saja, gadis kecil itu langsung melihat ke arah Leo dengan wajah yang sangat terkejut. Ia pasti terkejut karena sudah ketahuan mengumpat Sky. Dan Leo berani bertaruh jika saat ini ia pasti sedang ketakutan.

Shafiqa bangun dan berdiri saat melihat Leo mendekatinya, jantungnya terasa berdegup sangat kencang. Shafiqa sangat takut pada Leo, karena jika dilihat dari penampilannya Leo sepertinya bukan orang sembarangan.

Astaga, bagaimana bisa Shafiqa begitu ceroboh dengan mengumpat sang pemilik rumah. Bagaimana kalau orang itu melaporkannya pada Sky, habislah sudah nasib Shafiqa pastinya. Sebentar lagi ia pasti akan dipanggang, digoreng atau mungkin direbus oleh mafia kejam itu.

Oh tidak, kenapa sekarang ia merasa seperti ayam yang siap dimasak.

Shafiqa menundukan kepalanya saat Leo semakin mendekat, ekspresi ketakutan sangat terlihat jelas di wajah imut Shafiqa.

"S-selamat siang Tuan," sapa Shafiqa.

"Selamat siang," jawab Leo sambil tersenyum tapi matanya terus memindai wajah cantik dari Shafiqa.

Shafiqa memang tidak terlihat cantik jika dilihat dari sekilas. Gadis ini menutupi mata indahnya, dengan kacamata tebal yang ia pakai selama ini. Namun, Leo yakin pasti ada wajah cantik yang tersimpan dibalik benda yang selalu menutupi matanya itu.

Shafiqa terus saja menundukan kepalanya, ia merasa takut jika yang ia ucapkan tadi didengar oleh Leo. Meskipun pada kenyataannya memang Leo sudah mendengar apa yang dikatakan oleh Shafiqa.

Melihat gadis itu ketakutan, membuat Leo ingin sekali menggodanya. Sepertinya akan menyenangkan jika menggoda gadis lugu dan masih polos seperti Shafiqa, pikir Leo.

"Ngomong-ngomong kau berani sekali mengumpat pemilik rumah ini, memangnya kau tidak takut?" tanya Leo pada Shafiqa, dan menahan senyumnya.

Glek ...

Shafiqa tiba-tiba saja merasa seperti tercekik, bahkan untuk menjelaskannya saja ia merasa tak bisa. Tapi, ia tidak boleh diam saja ia harus menjawab pertanyaan dari Leo. Tapi apa yang harus ia jawab, karena kenyataannya ia sangat takut pada bosnya yang mesum dan juga jahat.

Akan tetapi, jika ia menyangkalnya juga tak mungkin. Orang yang ada dihadapannya ini pastinya bukan orang bodoh yang bisa ia bohongi. Astaga, sepertinya sejak masuk ke dalam rumah ini hidupnya penuh kesialan.

"I-itu ...."

"Jangan menyangkalnya Nona manis, aku bisa mendengar semua yang kau katakan tentang sepupuku," ucapnya lagi sambil menahan senyum, ia sangat menikmati raut ketakutan dari gadis kecil ini.

" A-apa! Sepupu!" tanya Shafiqa panik, membuat Leo semakin ingin menggodanya saja.

"Iya, kau tidak salah dengar. Sky memang sepupuku, memangnya kenapa?"

'Mati aku,'

"Oh ya ampun, maafkan aku Tuan. Sepertinya tadi aku salah bicara, lidahku keseleo tadi. Sungguh aku tidak mengumpat sepupumu atau siapapun, mana mungkin sepupumu itu mesum," Shafiqa tertawa sumbang saat mengatakan hal itu.

"Benarkah?"

"Benar Tuan, sepupu anda itu sangat baik padaku. Bahkan ia memperkerjakanku sebagai pelayan pribadinya, dia orang yang sangat baik," jelas Shafiqa.

'Aku bohong! Sepupumu durjanamu itu sangat jahat dan mesum!'

Leo semakin tersenyum dan mendekati Shafiqa, tapi Shafiqa yang ketakutan memutuskan untuk pergi saja daripada ia harus berbohong lagi dan menjelaskan apa yang ia katakan tadi padanya.

"Emmm, T-tuan, aku permisi dulu. Pekerjaanku masih banyak, dan aku takut Tuan muda akan mencariku,"ucapnya tanpa mendengar persetujuan dari Leo, Shafiqa lari begitu saja.

Leo hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Shafiqa yang gugup.

"Apa aku jadikan dia sebagai pelayan pribadiku saja ya ..." gumam Leo tersenyum.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status