Share

Perasaan Tak Menentu

"Terima kasih sudah menolongku," ucap Sofia pada Hafiz yang kini sedang menemaninya di puskesmas.

"Iya, sama-sama. Apa sekarang kamu sudah merasa baik Sofia?" tanya Hafiz dengan raut wajah masih khawatir terhadap keadaan Sofia, kekasih hatinya.

"Aku merasa lebih baik," jawab Sofia, lalu mencoba memejamkan matanya karena kepalanya mulai terasa pusing.

"Sofia!" panggil Habibi yang terburu-buru menghampiri putrinya.

"Bagaimana keadaanmu, Nak. Ayah terkejut mendengar kabar kamu. Di mana yang sakit, Ayah tadi ke tempat Adnan terlebih dahulu. Berkali-kali Ayah mengetuk pintu, tapi tak ada sahutan dari dalam. Sepertinya dia takut jika Ayah mengamuk di tempatnya."

"Ayah tak terima putri Ayah disakiti oleh pria itu. Kurang ajar sekali dia, beraninya menyakitimu lagi. Di mana yang sakit?" tanya Habibi sambil mengecek keadaan Sofia yang terbaring lemah.

"Sofia sudah agak mendingan dari sebelumnya Ayah. Hanya kepala Sofia yang masih terasa sedikit pusing. Ayah sudah makan?" tanya Sofia balik. Ent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status