Share

BAB 154 RENCANA

"Jadi benar kau menyuruhku untuk mendaki?" tanya Tiva begitu mereka sudah berdiri di depan tebing batu coklat setinggi lebih dari delapan puluh kaki.

"Coba dulu aku yakin kau akan menyukai hadiahnya."

"Hadiah?" kutip Tiva agak curiga dengan yang bang Nathan sebut 'hadiah'.

"Semua pendaki akan mendapat hadiah setelah sampai di puncak."

Tiva masih terlihat bingung karena dia memangbelum pernah memiliki pengalaman untuk mendaki.

"Tapi, apa tidak ada tali?"

Seingat Tiva memanjat juga harus memakai tali temali dan banyak alat perlindungan diri seperti yang dulu sering Tiva lihat ketika bang Alif dan teman-temannya akan bepergian.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Made Ariani
Bank Nathan memang gila ma Tiva hehehe menantang ya
goodnovel comment avatar
Ummu Shalma
ih... gantung deeeh...
goodnovel comment avatar
Mey Wiewied
ih jane ganggu Deh😂
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status