Sadris melihat jam di hp nya ternyata sekarang sudah pukul jam 12 lebih...
Waktu check out mereka adalah jam 12 dan kini mereka telah melewati waktu itu...
Akhirnya sadris dan Ilmipun bersiap siap untuk checkout...
Tepat di depan kamar mereka mengambil foto dan sesekali melakukan Boomerang...
Lalu mereka menuju ke tempat resepsionis untuk melakukan checkout...
Sesampainya disana mereka kena denda Karna melebihi waktu checkout sadris pun membayar denda itu lalu bergegas pulang...
Sebelum pulang ia kembali mengajak Ilmi untuk makan...
Sadris melihat Ilmi yang terlihat sangat lelah setelah semua yang mereka lakukan semalam...
Sadrispun berinisiatif untuk mengantar Ilmi pulang,lalu ilmi mengizakan...
Dan akhirnya sadris mengantar Ilmi pulang,tapi tidak bisa sampai kerumahnya,hanya mengantar Ilmi sampai di kotanya saja...
Sesampainya di kota Ilmi meminta untuk dibelikan cilok,sadris dan Ilmipun,mencari tukang
Malam itu saat sadris sedang melakukan pekerjaanya tiba2 Ilmi menelfon dan betapa kagetnya dia melihat deretan pesan yang terucap kata putus... Sadris bingung dengan apa yang sedang terjadi tiada angin tiada hujan tiba2 ini memutuskanya... Sadris langsung meminta ijin untuk pergi pulang dulu ia beralasan kalo ibunya sedang sakit... Lalu setelah di ijinkan sadris pergi ke toko Ilmi sebelum dia pergi ia sempat mampir ke rumahnya dulu untuk meminta uang ke orangtuanya buat ongkos perjalanan... Sesampainya dirumah sadris kaget melihat ibunya yang terbaring lemas dikamar dengan dahi yang sedang dikompres... "Kenapa mah?,mamah sakit? "Iya dris,kamu udah pulang" "Udah mah tapi aku mau pergi lagi ketokonya Ilmi" "Kenapa emangnya dris" "Gak tau mah tiba2 Ilmi minta putus" Sadris memang sudah mengenalkan sosok Ilmisari floridina orange kepada orangtuanga... Setelah meminta uang sadris langsung berangkat ke
Dimalam yang melelahkan tiba tiba handphone sadris berbunyi,dia melihat ternyata yang memanggil adalah teman satu desanya... Dalam hati sadris bertanya tanya mengapa dia menghubunginya selarut ini,setelah telfon diangkat... “Dris halo dris...” “Ia apa,ada apa?” “Kamu dimana sekarang bisa bantu aku sebentar gak Doni sedang dalam masalah!” “Masalah apa sih sampe ngehubungi aku malam2 gini?” “Kamu sekarang langsung ke perbatasan ya si Doni lagi berantem sama Fikri” Sadris bingung kenapa bisa Doni dan Fikri sampai barantem padahal bisa dibilang mereka berdua berteman sudah dari kecil... Sadris yang tau jika berurusan dengan Fikri akan panjang masalahnya dan dia sendiri pun merasa tidak akan bisa melerai mereka... Akhirnya sadris memutuskan untuk menemui Doel dulu sebelum ke perbatasan... Beruntungnya sadris saat di rumah Doel ternyata Doel sedang berada dirumah,terlihat Doel sedang asyik menikmati gorrila se
Sadris melakukan pekerjaanya seperti biasa,setelah selesai dengan pekerjaanya ia menelfon Ilmi,saat berbicara dengan Ilmi ditelfon sadris ingin agar Ilmi segera menemuinya atau merencanakan tempat pertemuan denganya agar mereka bisa bertemu,sadris merindukam sosok Ilmi di hidupnya... Tapi dengan berbagai alasan Ilmi menolak untuk bertemu dan hanya berkata nanti jika waktunya tepat Ilmi akan menemuinya di Semarang... Sadris merasa agak kecewa dengan keputusan Ilmi tapi dia mencoba untuk menerimanya dan menuruti yang Ilmi inginlan demi kelangsungan hubungan mereka... Sadris iseng melihat lihat sebuah aplikasi biro jodoh yang disana banyak sekali wanita2 yang menawarkan diri untuk menjadi teman tidur,awalnya sadris hanya melihat lihat saja tapi pandangan sadris tertarik dengan salah satu wanita yang bernama Tasya... Di foto profilnya Tasya cukup cantik dengan kulit yang putih dan wajah yang lumayan manis dengan gigi gingsulnya... Sadris pun mulai
Saat sadris akan memasang alat kontrasepsi tiba tiba hp nya berbunyi rupanya Ilmi yang menelfonya,sadris kaget mengapa tiba2 cinta nya itu menelfon padahal jarang sekali Ilmi menelfon duluan,sehebat inikah firasat seorang wanita?gumam sadris dalam hati... Setelah panggilan berakhir dengan cepat sadris mematikan hp nya,lalu kembali memasang alat kontrasepsi,dan menikmati surga dunia dimalam itu bersama Tasya.... Tepat jam 6 pagi Tasya berpamitan pulang,sadris mengiyakan dan akhirnya Tasya pun pulang sedangkan sadris melanjutkan istirahatnya di kamar itu... Setelah jam menunjukan pukul 11 sadris bersiap siap meninggalkan tempat itu,dan kembali ketokonya untuk memulai pekerjaanya... Seperti layaknya pekerja toko pada umumnya sadris mengerjakan semua pekerjaanya dengan baik,setelah selesai bekerja sadris menuju mess untuk beristirahat,malam itu di mess hanya ada sadris dan Ang... Waktu itu sadris menyuruhku untuk menemuinya di Semarang awalnya aku
Awal kami berjumpa pun sangat aneh menurutku,entah mengapa waktu itu dia slalu datang di tokoku,dan menginap disana,mungkin Karna dia adalah teman Riza,Riza adalah salah satu rekan kerjaku ditoko hubungan pertemanan sadris dan Riza sangatlah akrab menurutku sangking akrabnya Mereke seperti saudara,bukan saudara sih kayaknya lebih tepatnya saperti pasangan,aku curiga mereka punya hubungan yang lebih dari seorang teman... Cara berfikir mereka berdua sama satu frekuensi,itu yang membuat aku merasa sedikit cemburu pada mereka karna aku tak pernah memiliki teman yang benar2 satu frekuensi denganku... Dan awalnya aku tau Riza dan teman2 nya hanya bercanda saat mereka bilang kalau sadris menyukaiku,karna yang kulihat dirautmuka sadris tidak seperti yang mereka katakan... Tapi betapa kagetnya aku saat itu disaat Pertama kali sadris mengajaku jalan,dan saat itu aku mulai berfikir mungkin benar jika dia memang benar2 menyukaiku...
Setelah sadris selesai bekerja dia menemuiku yang berada di mess,lalu ia menyuruhku untuk mendownload salah satu aplikasi untuk memboking kamar hotel,aku mengizakan saja dan mendownloadnya,setelah mendownload aplikasi itu,Sadris memilih milih hotel yang dekat dengan tokonya... Hingga ia memilih untuk menginap di rumah ceria dan membooking kamar disana... Kami pun menuju kerumah ceria,sesampainya disana kulihat dia kebingungan Karna aku tau ini adalah pengalaman pertamanya memboking sebuah hotel untuk Menginap... Rasanya aku ingin tertawa,tapi aku tahan Karna aku merasa tidak enak menertawakanya disaat dia sedang kebingungan seperti ini... Lalu aku menyarankan ke dia untuk menemui satpam yang sedang berjaga dan menanyakan lokasi rumah ceria dia pun menurut dan menanyakan ya lalu satpam itu menunjukan arah ke rumah ceria dan kami berduapun bermalam disana... Kami seperti layaknya pengantin baru yang sedang honey moon,
Hidup sadris penuh dengan kebohongan bahkan dari pertama kali ia lahir,Sadris lahir pada 4 Mei 2000 tapi di akta dan KTP nya ia lahir pada tanggal 14 Mei 2001,mengapa bisa seperti itu?Singkat cerita dulu orangtua sadris melakukan nikah siri dan lahirlah sadris,1 tahun berlalu akhirnya orang tua sadris menikah secara resmi dan diuruslah dokumen-dokumen sadris di bulan mei tahun 2001,yang akhirnya membuat identitas sadris menjadi 14 Mei 2001... Dan sadris sidarsono bukanlah nama ia saat lahir,dulu saat lahir ia dinamakan oleh orang tuanya dengan nama Akbar Husain,tetapi karna dia sering jatuh sakit,dan saudara dari orangtua sadris menyarankan untuk mengganti namanya,akhirnya nama itupun diganti dari Akbar Husain menjadi sadris sidarsono... Dulu waktu duduk di bangku SD sadris selalu di rundung/dibully teman bahkan saat itu sadris berniat untuk bunuh diri karna tidak kuat menahan perlakuan teman temanya,saat,ia pernah disiram menggunakan ai
Saat itu sadris memulai sebuah usaha jual beli handphone di salah satu aplikasi,dan dari situlah sadris mulai membangun usaha yang dirasa hasilnya cukup memuaskan,di bulan pertamanya saja ia bisa menghasilkan laba dengan keuntungan lebih dari satu juta rupiah... Nominal yang besar untuk anak yang duduk di bangku SMP,di bulan kedua keuntungan sadris bertambah ia menghasilkan lebih dari 2 juta rupiah,hal ini membuat sadris merasa bangga akan pencapaiannya... Tapi tidak dengan bulan ketiga dan keempat ia merasa gagal dan sembrono dalam memilih produk hal itulah yang membuat ia mengalami kerugian yang lumayan besar... Jika di hitung2 dalam 2 bulan ia menghasilkan lebih dari 3 juta rupiah,tetapi kerugian di bulan ke 3 dan ke 4 totalnya mencapai lebih dari 2 juta rupiah,dalam perhitungan memang sadris masih memiliki keuntungan atau tidak mengalami kerugian... Akan tetapi semua keuntungan yang ia dapat 2 bulan lalu sudah habis untuk keperluan ya dan dibe