Orang-orang saling berpandangan.'Dewa Perang? Pangkat macam apa itu?' Donald berpura-pura batuk dan kemudian berbicara, "Aku tidak tahu banyak tentang situasi di pantai barat. Namun, aku tahu semua pangkat militer. Tidak ada pangkat seperti "Dewa Perang". Thomas, berhenti mengarang cerita.”Saat itu, banyak orang merasa lega mendengarnya.“Jadi, bagaimanapun juga, ini adalah cerita karangan. Tidak heran kalau aku belum pernah mendengarnya. ”"Dia seharusnya membuat cerita yang lebih bisa dipercaya.” “Sebuah posisi yang bahkan Donald tidak tahu. Pasti tidak ada posisi semacam itu.” Emma dihadapkan dengan umpatan orang-orang. Dia merasa malu dan ingin menggali lubang untuk bersembunyi di dalamnya.Sementara itu, Thomas sangat santai. Dia berkata nada santai, "Mungkin, kau belum berhubungan dengan dia, itu sebabnya kau belum pernah mendengarnya."Orang-orang terdiam. Lalu, seketika ada keributan. Mereka menatap Thomas seolah-olah mereka sedang melihat orang bodoh. Orang ini sungguh ke
Saat makan malam keluarga, banyak orang terus menyanjung Donald, satu per satu, dan mereka sangatlah ramah.Sementara itu, sejak awal hingga akhir, tidak ada seorang pun yang melihat Thomas dengan baik.Emma, yang duduk di sampingnya, juga merasa terhina. Beberapa kali dia ingin berdiri dan pergi karena dia sungguh malu berada di tempat itu lagi.Pada saat itu, ponsel Thomas berdering."Permisi, aku harus menjawab panggilan ini."Setelah Thomas keluar dari ruangan, dia menjawab panggilan itu, dan suara Simson terdengar dari ujung telepon.“Bos, kami sudah menerima dokumennya. Mereka ingin Anda mengambil alih jabatan panglima dan bertanggung jawab atas tiga kota. Anda harus menghadiri upacara suksesi.”“Kamu tahu aku. Aku tidak suka formalitas seperti ini. Aku dapat mengambil alih jabatan panglima penanggung jawab, tetapi batalkan saja upacara suksesinya,” jawab Thomas acuh tak acuh. “Hmm … Itu sudah diatur oleh atasan kita. Bos, ini tidak mudah untuk dibatalkan.”“Kalau beg
Di malam hari, Thomas dan Emma memasuki kamar tidur.Meskipun keduanya adalah suami istri dan seharusnya tidur di ranjang yang sama di dalam kamar, keduanya seperti orang asing. Oleh karena itu, mereka tiba-tiba merasa canggung harus tidur di ranjang yang sama. Terutama Emma. Dia belum pernah tidur bersama wanita lain, apalagi pria yang baru dia kenal, meskipun pria itu adalah suaminya.Thomas tidak membuatnya kesulitan. Dia langsung mengambil selimut dan melebarkannya di lantai."Kau sedang apa?" tanya Emma."Kau tidur di tempat tidur, aku tidur di lantai."“Ini ….”“Kau tidak perlu merasa kasihan padaku. Selama ini aku sudah terbiasa tidur di lantai.”Emma tidak banyak bicara. Dia mematikan lampu dan menaiki tempat tidur.Dalam kegelapan, Thomas tiba-tiba berkata, "Maaf."Emma gemetar. Dia tidak pernah mengira Thomas akan mengatakan itu padanya.Thomas melanjutkan, “Selama bertahun-tahun, aku selalu merasa kasihan pada dua orang. Salah satunya adalah adikku, dan yang satu
Mereka secara berurutan berjalan menuju pintu masuk utama gedung dengan rapi.Ada beberapa lusin penjaga di pintu masuk utama, dan para penjaga di barisan paling dalam bersenjata. Itu adalah tanda jika orang-orang yang pergi ke sana hari ini berstatus tinggi.Donald dan dua orang lainnya mendekati pintu masuk gedung, diikuti oleh Thomas dan Emma.Beberapa dari mereka dihentikan oleh para penjaga di pintu pada saat yang bersamaan.“Tolong tunjukkan kartu identitas Anda.”Harvard dengan arogan memberikan kartu identitasnya kepada si penjaga sebelum dia berbalik dan menatap Thomas. “Perhatikan baik-baik, ini bukan tempat yang bisa dikunjungi orang-orang sepertimu.”Penjaga itu memindai kartu identitasnya dengan mesin, dan tanda "X" merah besar yang sangat terang langsung ditampilkan.Penjaga bersenjata segera datang dan menghentikan Harvard.Harvard sangat ketakutan sehingga kulitnya menjadi pucat. “Hei, apa yang terjadi?”Penjaga itu langsung mengembalikan kartu identitasnya. “A
Mereka berdua sampai di tempat acara. Sekilas, mereka melihat Johnson membawa kotak hadiah. Pria itu mondar-mandir dan tampak cemas."Ayah." Emma berjalan mendekatinya.“Kenapa kalian di sini?” Johnson terkejut.Emma menunjuk Thomas, dan berkata, “Dia meminta teman-temannya untuk memberi kami dua undangan. Jadi, kami datang untuk melihat-lihat.”"Dia bisa mendapatkan undangan?"Thomas tersenyum sambil berkata, “Temanku saat aku masih menjadi tentara di Pantai Barat adalah teman baik penyelenggara upacara ini. Oleh karena itu, dia memberi aku dua undangan lewat orang dalam.” Johnson mengangguk dan berkata, "Jadi begitu."Emma bertanya, "Ayah, kenapa Ayah mondar-mandir di sini?" Johnson mengerutkan kening dalam-dalam, dan berkata, “Ini karena hadiah. Aku sudah membeli bir Rhapsody. Tapi, masalahnya aku tidak berani memberikannya. Apa kamu tahu kalau harga bir ini cuma tiga dolar enam puluh sen per botolnya? Apa benar memberikan bir berkualitas rendah seperti ini?”Thomas berka
Samson berbicara dengan penuh semangat untuk waktu yang lama di atas panggung. Setelah pria muda itu akhirnya menyelesaikan pidatonya, dia meninggalkan panggung.Pembawa acara memegang mikrofon dan berkata kepada semua orang di aula, “Acara hari ini telah berakhir. Silakan keluar dengan tertib.”Pembawa acara itu meminta mereka untuk pergi, tetapi banyak orang masih berada di kursi mereka.Setelah sekelompok orang pergi, seorang pria naik ke atas panggung membawa hadiah. Dia terkekeh sambil berkata kepada pembawa acara, “Aku Rayden Haynes, General Manager Victory Heavy Industry. Aku sudah menyiapkan hadiah kecil untuk menyambut panglima. Tolong berikan ini pada beliau.”Dia membuka kotak itu, dan sebuah akar ginseng yang telah berumur sepuluh tahun terlihat. Ginseng itu sangat mahal!Pembawa acara mengangguk. "Jangan khawatir, aku akan memberikannya pada beliau.""Terima kasih banyak."Begitu Raiden berjalan menuruni panggung, pria kedua berjalan menaiki panggung. Orang-orang na
"Apa pendapatmu? Kenapa jaraknya begitu besar?" “Menurutku, ini hanya gimmick yang sengaja dibuat untuk membuat sampah tampak sebagai bantalan untuk menonjolkan keagungan Michael.”"Masuk akal. Kali ini, dia benar-benar menarik semua perhatian.”Wajah Michael berseri-seri dengan kebahagiaan. Dia memasukkan kunci ke dalam kotak dan memberikannya kepada si pembawa acara. Si pembawa acara dengan hati-hati menempatkan kotak di ruang tengah. Meskipun hadiah Michael adalah yang terkecil, tempatnya paling mencolok.Michael kembali ke tempat duduknya. Dia duduk menyilangkan kakinya. "Johnson, bagaimana menurutmu tentang hadiahku?"Wajah Johnson menjadi pucat. Dia menundukkan kepalanya tanpa berbicara sepatah kata pun."Ha ha ha ha! Kenapa? Bukankah kau selalu suka bersaing denganku?“Kali ini, aku ingin lihat apakah kau masih bisa bertarung denganku.“Johnson Hill, aku akan memberitahumu sesuatu. Kali ini, aku pasti akan dipromosikan sebagai wakil direktur, dan kau akan segera tersingkir.“K
Emma merasa ragu. Meskipun dia terlalu memercayai kata-kata Thomas, dia masih berpikir bahwa masih ada harapan karena apa yang lelaki ini katakan sebelumnya akurat.Pada saat itu, Samson mengulurkan tangan untuk mengambil kunci yang telah disumbangkan Michael. Wajah Michael bersinar bahagia. Dia diam-diam merasa senang. 'Haha, panglima baru menyukai bir Rhapsody? Dia baru membuat pertunjukan saja. Pada akhirnya, bukankah panglima akan tetap memilih vila mewahku? Aku belum kalah.' Samson memandang Michael. "Tuan Elon, apa Anda yang memberikan kunci ini?”"Iya." "Oke. Kalau tidak salah, rumah di Wind Ridge Neighborhood tidak murah. Setiap vila di daerah itu rata-rata bernilai setidaknya 20 juta."Michael dengan gembira berkata, “Harganya memang mahal tapi sepadan. Hanya rumah dengan harga itu yang cukup baik untuk seseorang dengan status panglima!”Ada kilatan dingin di mata Samson. Dia sengaja bertanya, "Apa Anda yang membeli rumah itu?""Tentu saja.""Oh? Tuan Elon, bolehkah saya be