Share

Waspada dengan Retno, Di!

Di, aku ikut!" Adi mengenali itu adalah suara Retno. Adi mengangguk dan membuka kunci pintu truk.

Retno menghempaskan bokongnya di atas jok, lalu menyuruh Adi segera meninggalkan pelabuhan.

"Aduh, Bik! Kemana saja, sih? Adi cari Bibik ke rumah yang waktu itu kita sambangi." Adi membuka percakapan sambil mengemudikan truk.

"Bibik sudah dapat tempat yang layak, Di. Nanti kita mampir kalau kamu sudah mengantar barang-barang."

"Bibik mau ikut? Jauh, loh!"

"Enggak apa-apa, hitung-hitung mengenang sewaktu, Bibik dan pamanmu menyusuri jalan dengan truk waktu itu."

Adi mengangguk di hatinya ada pertanyaan, tetapi tidak enak mengungkapkannya.

"Pamanmu sudah mati, Di. Dia tidak mau menyembah Sang Junjungan jadi terpaksa ditumbalkan." Retno mengetahui isi pikiran Adi, setelah menjawab, dia menatap lurus ke depan, membayangkan masa lalu bersama suaminya. Betapa dulu mereka berkasih sayang, walau Retno din

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status