Share

Bab 38: Kerusuhan di Kahn

Malam pun telah tiba, sesaat setelah keberangkatan kapal dari Pelabuhan Ratmena, awan gelap juga turut muncul bersamaan dengan lingsirnya matahari. Kapal mulai berlayar kembali di lautan yang semakin ganas. Lautan tersebut seperti minta tumbal agar dapat dipadamkan keganasannya. Irman yang keluar dari kamar melihat betapa ganasnya ombak lautan yang dihadapi. Petir mulai sambar menyambar satu sama lain, disertai rintihan gerimis yang semakin lama menjadi hujan badai. Irman pun segera kembali ke kamarnya, kebetulan Guru Mada juga sudah mulai membuka matanya.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi? Mengapa aku dikompres?" tanya Guru Mada kebingungan. "Tenanglah guru, engkau tidak apa-apa, tadi engkau hanya sedikit demam saja. Syukurlah sekarang engkau sudah baikan guru," ucap Irman. "Di mana Arkan?" tanya Guru Mada kembali. "Arkan tadi di sini saat aku keluar sejenak, mungkin dia sedang menyiapkan makanan atau sedang mandi," ucap Irman.

Tak berselang lama, Arkan pun datang. Arkan datang dengan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status