Elis, Elena dan warga yang ada di kota lainnya bisa menyaksikan dinding air yang menjulang setinggi gunung. Dinding itu semakin melebar ke dalam, air yang bergerak dari empat penjuru mata angin itu terlihat seakan begitu padat dan berwarna biru gelap. Sedangkan pusaran angin yang Nata kendalikan juga semakin membesar hingga akhirnya membentur air yang bergerak hendak menghimpitnya.
‘Bbbhhhhooommrrr’
‘Bbbbhhhuurrrrr’
Terdengar suara ledakan hebat yang teredam oleh air, tanah semakin berguncang hebat. Dinding air yang menjulang tinggi itu tiba-tiba berhamburan dan turun bagaikan ombak besar ke kota di sekitarnya. Sontak saja semua orang di kota terdekat yang tadi ketakutan tampak semakin panik dan berhamburan melarikan diri karena air yang tadi terlihat padat menjulang bagaikan dinding kini bergerak layaknya ombak di lautan.
Pohon-pohon dan bangunan yang tadi masih kokoh terguncang kini hancu
Tubuh Nata langsung melesat secepat kilat ke belakang setelah kedua telapak tangannya menghantam udara di depannya, namun Putra dan Laksmi langsung menciptakan sebuah bola api putih dan bola air raksasa di langit lalu dilemparkan menuju ke arah Nata. Sembari tubuhnya melayang ke belakang Nata kembali menyatukan kedua tangannya. Tanah di sekitar Nata langsung berguncang dan mulai bergerak.Saat itu juga dinding tanah raksasa yang menjulang tinggi bagaikan gunung langsung tercipta puluhan lapis di depan Nata, kedua sihir yang digunakan Putra dan Laksmi akhirnya membentur dinding tanah yang berlapis hingga tanah kembali bergetar. Tubuh Nata sendiri terus bergerak melesat ke arah Elena berada.‘Dddhhhaammrrr’Terdengar suara ledakan hebat seiring dengan hancurnya puluhan lapis dinding tanah yang dibuat oleh Nata, bongkahan-bongkahan tanah itu langsung berhamburan ke udara bersama debu-debu yang membumbung tinggi
Nata langsung menjelaskan kemungkinan ada banyak efek samping yang tidak dia ketahui dari sihir terlarang, salah satunya sihir summoning of life. Setahunya sihir itu hanya memanggil seseorang dari waktu, tempat dan kondisi yang berbeda, tapi nyatanya ada efek lain dari sihir itu yakni orang yang dipanggil akan kehilangan separuh kekuatannya seperti yang telah dia alami.Dia yakin kekuatan penggunanya baru akan pulih kembali tepat di saat hari kelahirannya, hal itulah mengapa kekuatan Nata bisa pulih tepat di hari kelahirannya. Putra sendiri lahir pada bulan delapan sedangkan Laksmi pada bulan sembilan. Dia yakin kalau mereka berdua diserang dan dikendalikan oleh dalang kepindahan mereka ke era ini, tepat sebelum kekuatan mereka pulih di hari kelahirannya.Lutung dan yang lainnya terlihat mulai paham, memang benar kalau penyihir legendaris seperti Pentagram sangat mustahil bisa ditumbangkan oleh penyihir biasa dalam kekuatan penuh mereka, tap
Raja Wirya, Lutung, Indra, Elis dan Elena langsung pergi ke Kerajaan Irish untuk berdiskusi dengan Rena, Lia, Purna dan Arya. Lilis sendiri ditinggal di istana untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga, hanya dalam sekejap saja mereka sudah tiba di Istana Kerajaan Irish. Kedatangan mereka disambut dengan baik, tapi mereka juga mendapatkan kabar tidak terduga ketika baru sampai di sana. Rena mengatakan bahwa mereka mendapatkan kabar bahwa lusa Kerajaan Thymus dan Nigella akan memulai perang dengan Kerajaan Iberis yang bergabung dengan prajurit Dicentra dan Fragaria. Hal itu membuat Nata terlihat tersentak kaget, nyatanya musuh mereka juga melangkah lebih cepat dari dugaannya. Nata yakin bahwa ada orang yang sangat cerdas di Kerajaan Iberis, meski begitu saat ini Putra dan Laksmi masih berada di Fragaria, itu artinya masih ada kesempatan bagi mereka untuk bergerak sebelum Kerajaan Iberis menggunakan mereka berdua. “Apa yang harus kita la
Sajak terus menyenandungkan setiap bait dari syair peninggalan Arin Aisila. Lia yang tidak mengerti dengan bahasa dari syair itu hanya bisa terdiam, namun Nata yang memahami semuanya langsung tertundung dengan airmata yang berderai jatuh dari pelupuk matanya. Dia akhirnya yakin bahwa penyihir yang bernama Arin Aisila dan Atnis Irasaitnis yang muncul di era Invidia adalah kedua temannya di Pentagram yang menyamarkan namanya. Sekarang Nata juga paham kenapa mereka berlima bisa terpisah era, alasannya tak lain karena malam saat mereka lenyap hanya Nira dan Sinta saja yang berada di istana milik Lotus. Sedangkan dirinya, Putra dan Laksmi berada di kediamannya masing-masing yang ada di luar istana. Kemungkinan karena istana terlindungi oleh semacam sihir perlindungan maka hal itu membuat efek sihir summoning of life menjadi kacau, dampaknya Nira dan Sinta tidak sampai di era Superbia dimana si pemanggil berada. “Saprak Euphorbia nepi ka titis
Ombak yang tadi sudah sangat tinggi hingga sampai kepada Elena, kini surut seakan tertarik ke tengah laut. Tapi angin yang bertiup semakin kencang saja sampai Elena harus terbaring di tanah agar tubuhnya tidak terbawa oleh tiupan angin. Semua itu tak lain karena Nata hendak menggunakan sihir tingkat legenda miliknya.‘Bbbbbhhhhoooommmrrrr’Terdengar suara ledakan yang amat dahsyat di tengah lautan, tanah langsung berguncang sampai pepohonan di sekitar Elena banyak yang tumbang. Angin yang bertiup terasa semakin kencang, awan-awan mendung di langit mendadak tertiup lenyap hingga langit yang kelabu kembali nampak, sinar sang surya juga kembali bersinar membiaskan lembayung senja.Tiba-tiba saja di tengah lautan terlihat gelombang air laut meninggi, Elena hanya tertegun tanpa bisa bergerak saat melihat tingginya ombak yang datang. Angin yang begitu kencang membuatnya mustahil untuk melayang. Tapi sebelum ombak i
Malam itu hingga esok harinya tidak ada yang berani mengganggu Nata. Elis, Lia dan Elena menjelaskan keadaan Nata beserta syair yang dia artikan kepada Rena dan yang lainnya, karena itulah mereka tidak ada yang mau mengganggu Nata. Sejak awal mereka selalu saja melimpahkan semuanya kepada Nata dan lupa bahwa Nata juga hanyalah manusia biasa.Malam itu juga Rena dan Raja Wirya bersama yang lainnya mulai membagi tugas untuk melaksanakan lima tahapan rencana yang sudah dikatakan oleh Nata. Mereka berjanji kepada diri mereka sendiri untuk melakukan semuanya sebaik mungkin, mereka sadar bahwa seharusnya mereka sejak awal adalah orang-orang yang harus berjuang lebih keras daripada Nata. Mereka malu karena sebagai manusia yang hidup di eranya malah harus mengandalkan orang lain untuk membuat kedamaian dan berjuang di barisan depan.Mereka sadar bahwa ini adalah era mereka, dunia mereka, tanah air mereka. Seharusnya masing-masing dari mereka sendiri
Mendengar perkataan Vana seperti itu membuat semua penyihir yang ada di sekitarnya langsung mengalihkan perhatiannya kepada Vana. Nata yang masih membuka-buka buku tentang sihir juga ikut menatap Vana. Saat itu juga Vana langsung melangkah menghampiri Nata dan menyerahkan buku yang tadi dia baca.“Dikatakan bahwa pada era Invidia pernah ada penyihir yang mencoba menggunakan sihir terlarang bernama mind control. Penyihir itu adalah salah satu penyihir kerajaan Fragaria yang berhasil lolos saat Nona Atnis dan Nona Arin berhasil mengalahkan Euphorbia. Beberapa tahun kemudian dikatakan penyihir itu membantai satu kota di wilayah timur Fragaria dengan menggunakan sihir tingkat tinggi,” tutur Vana.“Nona Arin dan Nona Atnis saat itu langsung bergerak memburu penyihir tersebut, namun penyihir itu menggunakan sihir terlarang mind control. Nona Atnis berhasil dikendalikan, namun Nona Arin yang menguasai sihir penyembuh tingkat legen
Nata terus berjalan dan menghirup harumnya bunga-bunga di taman Istana, entah kenapa rasanya baru kali ini dia merasakan otaknya buntu. Dia tidak tahu bagaimana caranya membebaskan Putra dan Laksmi dari sihir bernama mind control tersebut, namun saat dia berjalan itu perhatiannya langsung tertuju kepada seorang gadis yang sedang duduk menatap bunga-bunga nan indah di depannya.“Kelihatannya Sang Ratu juga butuh ketenangan,” batin Nata seraya tersenyum, gadis yang dia lihat di depannya itu tak lain adalah Rena Triyatna Irish. Nata mulai berjalan menghampirinya dari belakang.“Kelihatannya anda sangat menyukai bunga-bunga itu, Ratu Rena,” sapa Nata setelah dia berdiri di samping Rena.“Ya, bukankah bunga-bunga di sini terlihat begitu indah? Siapapun pasti akan menyukainya,” ucap Rena sembari menatap Nata dan tersenyum manis.“Dia memang sangat mirip denganmu, N