Qin Huang menyetujui pendapat Dong Shuo, dia memerintahkan sekian banyak prajurit untuk menemukan Zhang Yuan dan Yinping meski dalam keadaan meninggal atau pun hidup-hidup.
Seminggu telah berlalu tapi bayangan kedua orang yang dicari masih belum ditemukan. Hal ini juga telah menimbulkan rumor di seluruh kerajaan Song kalau panglima Zhang sengaja menyembunyikan selir Yinping karena perasaan pribadinya. Kerajaan Huan juga telah menuntut pertanggungjawaban Qin Huang, jika sampai sekarang mereka belum menemukan Yinping maka peperangan akan menjadi solusi terbaik.
Bukan hanya prajurit kerajaan yang dikerahkan untuk mencari mereka berdua, tapi pengawal keamanan kota juga telah berpatroli di seluruh wilayah kota. Itu sebabnya Zhang Yuan dan Yinping terpaksa harus menyembunyikan identitas mereka dengan cara mengubah penampilan dan menutupi sebagian wajah.
“Sepertinya rumor yang disebarkan
Seluruh ruangan menjadi riuh sebab kelancangan Zhang Yuan membantah perkataan Qin Huang. Namun suasana kembali menjadi hening saat kemunculan seseorang di dalam aula istana. Pandangan mata mereka tertuju pada sosok wanita yang berpakaian merah dengan tudung kepala berwarna merah menutupi wajahnya. Semua orang masih terdiam dan menebak dengan rasa penasaran akan siapa sebenarnya wanita yang begitu lancang memasuki aula istana dengan menggunakan pakaian pengantin. “Selir Yinping, menghadap Yang Mulia kaisar!” Seluruh aula istana menjadi gempar. Beberapa menteri dan pejabat istana menolak pengakuan wanita yang berdiri di tengah-tengah ruangan dan mengakui diri sebagai putri Yinping dari kerajaan Huan. Namun dalam sekejab, Yinping membuat semua mulut terbungkam. Dia mengeluarkan token identitasnya sebagai putri kerajaan Huan dan memperlihatkan ke semua orang termasuk Qin Huang. &n
Zhang Yuan kembali mengungkit tentang pasukan misterius yang menyerang dan menghabisi seluruh prajurit, sama sekali tidak berhubungan dengannya. Dia juga menjelaskan kalau saat hendak ditangkap oleh prajurit kerajaan, semua pasukan misterius yang menyerangnya segera bunuh diri di tempat. Zhang Yuan sendiri telah memastikan kalau mereka bukanlah prajurit kerajaan Song sebab ada tanda abstrak di bidang datar pasukan misterius. “Tidak! Itu sama sekali tidak benar.” sang prajurit menyela perkataan Zhang Yuan, “Yang Mulia, aku tidak berbohong! Aku melihat sendiri panglima Zhang memerintahkan mereka untuk menghabisi semua prajurit. A-aku....” Sorot mata sang prajurit mulai ragu. Sekali lirikan ketakutan tertuju pada Dong Shuo lalu kembali lagi menatap Qin Huang, “aku melihat sendiri kalau selir Yinping begitu berusaha menyelamatkan panglima Zhang di tebing!”
Zhang Yuan terdiam sejenak sebab masih ragu untuk mengatakan tujuan awalnya menerobos masuk ke dalam kerajaan Huan. Jika Qin Huang tahu dia melanggar hukuman saat itu hanya karena ingin menyelidiki masalah pribadi, maka akan berat konsekuensinya. Semua menteri pasti akan menyulitkan Qin Huang untuk memberikan hukuman lebih berat lagi. “Zhang Yuan, sekarang musuh sudah tahu kau berada di pihakku. Jika kau masih menyembunyikan sesuatu, maka aku akan kesulitan juga. Sebagai kaisar, sangat tidak mudah menemukan seseorang yang bisa dipercayai. Tapi aku yakin, kau tidak akan mengecewakanku. Jika kau setia padaku, maka semua yang kau inginkan akan aku berikan padamu kecuali takhtaku.” Mendengar perkataan Qin Huang, Zhang Yuan menceritakan tujuan sebenarnya. Dia hanya ingin membunuh pangeran Huan Kang untuk membalaskan dendam sang kakak, tapi saat menyelidiki masalah di dalam perpustakaan, satu hal penting di
Beberapa prajurit ditugaskan untuk mencari tahu identitas dari lelaki yang ada di dalam penjara, serta mengawasi semua anggota keluarganya. Sebagian prajurit lagi ditugaskan mengawasi secara diam-diam kediaman Dong Shuo. Sedangkan Liu Bai ditugaskan untuk mengawasi semua hal tentang logam yang diperintahkan oleh Dong Shuo. Sisa dari prajurit lain ditugaskan untuk tetap berada di dalam markas dan melakukan aktivitas mereka seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan jika sewaktu-waktu Dong Shuo mengirimi mata-mata. “Lakukan dengan hati-hati. Aku tidak ingin kalian diketahui oleh pengawal Dong Shuo!” “Terutama kau, Liu Bai. Perhatikan semua yang ada disekitarmu sebab mata-mata Dong Shuo sangat banyak. Jika ada keanehan, jangan paksakan ... kalian mengerti?” Semua prajurit mengangguk tegas. Mereka segera pergi melaksanakan tugas yang telah diberikan, sedangkan Li
Zhang Yuan hanya terdiam, membiarkan komandan Fu Shan mendekatinya, bahkan membuka kain cadar yang menutupi wajah. “Panglima Zhang? Apa yang kau lakukan di sini?” ucap komandan Fu Shan membelalakan matanya. Sorot mata Zhang Yuan terpaku tajam tepat ke manik hitam komandan Fu Shan yang menyembunyikan senyuman puas karena telah berhasil menjebaknya. Zhang Yuan masih belum bicara sampai akhirnya salah satu pengawal penjara melaporkan kalau tersangka yang mereka selidiki telah meninggal karena keracunan. Hal ini jelas tidak dibantah oleh Zhang Yuan sebab satu-satunya tersangka atas pembunuhan saksi hanya dia sendiri. Bagi Zhang Yuan hal ini tidak menjadi masalah sebab mendapatkan satu orang lagi yang berada dalam naungan Dong Shuo sangat berarti meski nama baiknya semakin tercemar. “Tuan Xu Xiao, aku akan melaporkan masala
Keesokan paginya, di aula istana dikejutkan dengan kabar penjara departemen penyelidikan yang dimasuki oleh seseorang. Ditambah lagi kematian salah satu tahanan yang merupakan saksi atas masalah Zhang Yuan membuat mereka mengira-ngira kalau orang yang menerobos masuk pasti ingin mengakhiri saksi mata. Namun begitu mendengar siapa penerobos penjara, semua orang kembali terdiam dan saling melempar pandangan. Beberapa dari menteri mengemukakan pendapat kalau mereka tidak mempercayai Zhang Yuan akan melakukan hal sebodoh itu, apalagi sekarang dia dalam masa hukuman dari kaisar. Namun beberapa menteri lagi justru mencurigainya sebab mungkin saja dilakukan Zhang Yuan untuk menghilangkan saksi mata agar kebohongannya tidak diketahui. Kaisar Qin Huang yang mendengar hal itu ikut terkejut juga dan tak menyangka kalau Zhang Yuan akan bertindak gegabah dan membahayakan dirinya sendiri. Hal ini jelas mempersulitnya juga, seb
“Sembarangan! Departemen penyelidikanku bukan gampangan!” bantah Xu Xiao memelototi Zhang Yuan. “Bukan aku yang meragukan departemen penyelidikanmu, tapi penasihat Dong. Jangan salahkan aku,” balas Zhang Yuan melirik Dong Shuo yang berdiri di depan sana. Dong Shuo tersenyum kecil, tidak mau mengakui kekalahannya. Dia menyinggung Xu Xiao dengan penampilan Zhang Yuan yang bahkan tak terlihat seperti habis diinterogasi dalam penyiksaan. Namun kecurigaan itu justru ditepis Xu Xiao dengan mengangkat pakaian Zhang Yuan dan menunjukan semua luka di tubuhnya. Di depan seluruh menteri dan pejabat, Xu Xiao menjelaskan alasan dia melakukan hal itu terhadap Zhang Yuan karena khawatir dengan kaisar jika penampilan Zhang Yuan justru mengotori aula istana sebab selama semalam, penyelidikan mereka tak pernah berhenti. Melihat kondisi tubuh Zhang Yuan, se
Sepotong kain berwarna hijau pekat ditemukan di dalam pakaian sang lelaki. Hal ini merupakan salah satu bukti kalau yang berada di dalam penjara waktu itu bukan hanya Zhang Yuan, melainkan ada orang lain lagi yang mendahuluinya. “Tabib Yao, terima kasih atas bantuannya. Dengan adanya ini, bisa membantuku untuk keluar dari dalam sini.” “Panglima Zhang tak perlu berterima kasih, hal ini tidak seberapa dengan bantuanmu hingga aku bisa seperti sekarang.” Zhang Yuan mengambil potongan kain dari tangan tabib Yao lalu meminta dia menunggu di luar bilik penjara. Karena kesempatan pertemuan mereka tidak banyak, Zhang Yuan meminta Xiao Ge untuk mencari asal usul sepotong kain yang ada di tangannya. Xiao Ge mengangguk. Kedatangannya kemari juga ingin memberikan informasi kalau Liu Bai telah menemukan orang yang dicari, dan akan bergerak jika Zhang Y