Share

Meninggalkan Hari Kemarin

Ignar memejamkan mata sejenak dan akhirnya melangkah keluar dari kamar hotel. Kakinya terlihat mantap menapaki lorong gedung hotel, masuk lift kemudian turun, seterusnya menuju lobi dan memanggil taksi.

Tujuannya adalah kampus. Dia tidak bisa selamanya bersembunyi dan takut menghadapi kenyataan. Semalam suntuk dia mulai berpikir jika tidak akan membiarkan dirinya terkungkung dalam terali yang orang lain ciptakan untuknya.

Begitu sampai di depan kampus, ia melihat ke arah kantin yang ada di gedung pertama kawasan universitasnya. Hatinya mulai berdebar dan nuraninya berjuang untuk mendorong mentalnya kembali kokoh.

Dengan helaan napas kasar, Ignar memanggul ransel dan berjalan masuk.

Dia tahu jika Silka dan Renzo duduk di kantin pada jam-jam begini. Tempat itulah yang Ignar tuju pertama. Benar, begitu ia melihat dua sosok yang duduk di ujung, Ignar mendekati dan tidak lagi ragu.

“Pagi,” sapa Ignar.

Baik Renzo dan Silka menengok lal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status