Share

Sumpah Mati, Aku mencintaimu, Shana!

Indira sudah mulai terlelap ketika Alden pulang dari rumah sakit. Pintu terhubung dengan kamar orang tuanya terbuka dan Alden menyusup di sebelah Indira yang tidur dengan ekspresi lucu. Alden menyukai wajah Indira saat lelap. Begitu tenang dan tanpa beban.

“Al …,” protes Indira ketika tangan Alden menyentil hidung lancip Indira.

Tunangannya berbalik memunggungi. Alden gemas dan merengkuh pinggang Indira dan mendekap tubuh mungilnya.

Bibir Alden sontak menelusuri pundak telanjang dan kulit halus Indira yang berbau harum mint. Sentuhan yang ia lakukan, membuatnya terangsang.

“Jangan mulai! Belum waktunya!” ancam Indira begitu napas Alden mulai menderu.

“Kita kan mau tunangan, Ndi. Terus setelah itu sebulan kemudian nikah. Mau tunggu kelamaan nih,” keluh Alden tidak sabar. Indira mencubit lengan Alden dan mendorong tubuhnya.

“No!” tolak Indira dengan tegas. Alden mengalah dan tersenyum akhi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status