Share

Part 33

"Hei, kalian berdua kenapa? Kalian sakit? Kok wajah kalian merah begitu?" tanya Rasti pura-pura tidak tahu.

"Aku ... engh ... ahh." Kania berusaha keras menahan rasa yang ada, tetapi suaranya malah lebih mirip dengan desahan.

Tatapan keduanya tampak kosong seperti manusia tidak bernyawa, bahkan mereka tidak bereaksi terhadap apa pun selain suara Rasti saja, dan itu membuat Rasti menyeringai puas, 'ternyata hebat juga sihir Mbah Kromo, mampu menghipnotis ahli ibadah seperti Kania, nggak sia-sia aku bayar dia mahal," batin Rasti senang.

Rasti yang sudah menunggu hal itu segera mengantarkan mereka berdua masuk ke dalam kamarnya setelah memastikan papa dan mamanya sudah berada di kamar mereka.

Di dalam kamarnya, rupanya Rasti sudah siap memasang sebuah kamera cctv dan sebuah lilin aprodisiak yang akan semakin menaikkan libido mereka berdua. Ketika syahwat sudah di ubun-ubun, tidak ada lagi logika dan etika selain rasa ingin segera menuntaskannya dalam per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status