Riski yang menceritakan kondisinya kepada teman-temannya dia memilih untuk makan siang terlebih dahulu, namun sebelum makan siang dia menchatting teman-temannya dan meminta maaf kembali karena dia tidak bisa datang ke acara reunian SMAnya.
Riski : bro sekali lagi gua minta maaf ya ngga bisa dateng, gua minta doanya juga semoga gua cepet sembuh tangan gua yang ke tusuk baik-baik aja
Farid : iya bro pasti kita doain, cepet sembuh ya bro nanti kalau libur jangan lupa pulang ke Solo
Riski : makasih bro doanya, iya bro pasti nanti gua kabarin kalau gua pulang ke Solo
Riski langsung menyudahi chattingannya dan menaruh handphonenya karena dia harus makan agar cepat. Riski juga merasa bosan sekali hanya di atas kasur saja apalagi tidak ada yang menemani dirinya.
Sementara itu Maira yang sedang beristirahat di kamarnya, tiba-tiba di dichatting kembali oleh Farel.
Farel : Maira, lu ada waktu ngga sore ini ?
Maira : meman
Malam terus berjalan Riski dan Roni masih saja mengobrol-ngobrol. Di saat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba dokter yang tadi pagi masuk kembali untuk mengecek Riski.“Permisi, gimana kondisinya ?” tanya dokter kepada Riski.“Udah sedikit membaik dok.”“Oh syukur deh, nanti kalau besok keadaannya sudah semakin membaik insyallah besok boleh pulang,” ucap dokter Riski sambil memeriksa Riski.“Baik dok.”“Iya udah saya keluar dulu ya, selamat istirahat.”“Makasih dok.”Dokter pun keluar dari ruangan Riski dan memeriksa pasien yang lainnya. Riski merasa senang sekali mendengar ucapan dokter kalau dirinya besok sudah boleh pulang, tetapi ini hanya perkirakan dokternya saja.Pada pagi hari ayam berkokok cukup kencang, Maira langsung bangun dari tidurnya karena dia harus bersiap-siap berangkat ke rumah sakit. Maira pun langsung pergi ke kam
Maira yang sejak tadi mendengarkan dosennya, akhirnya mata kuliah pertama sudah selesai. Lalu Maira pun langsung menchatting pacarnya itu karena merasa kangen.Maira : sayang aku lagi istirahat nih, kamu masih sama temen-temen kamu ?Riski tidak membalasnya, akhirnya Maira memilih untuk pergi ke kantin saja. Sesampainya di kantin Maira langsung makan di tempat tersebut. Di saat Maira sedang makan, tiba-tiba Farel datang ke tempat Maira.“Hallo Maira,” ucap Farel yang langsung duduk di sebelah Maira.Maira sangat kesal sekali akibat Farel selalu mengejar dirinya tanpa berhenti sejak tadi padahal Farel tahu kalau Maira sudah mempunyai pacar. Maira pun mencoba menahan emosinya dan terpaksa berbicara dengan Farel. “Lu lagi lu lagi kenapa sih suka banget ganggu gua terus !!”Farel yang masih bingung soal tadi, dia menanyakan kembali kepada Maira sekaligus dirinya mengajak jalan setelah kuliah selesai.“Mai gua masih
“Sayang aku kesel banget deh sama Farel.”“Kenapa sayang ? Kenapa lagi sama temen kamu itu ?” tanya Riski yang penasaran.“Dia gangguin aku terus sayang terus ngejar-ngejar aku sampai ngajak aku jalan-jalan tapi tenang aja udah tolak,” Maira menceritakan semua ini kepada Riski dengan sejujur-jujurnya karena dia tidak ingin ada yang disembunyikan.“Wah temen kamu lama-lama ngga bener juga ya kayanya harus aku hajar tuh,” Riski merasa kesal sekali dan dia tidak terima pacarnya diganggu oleh Farel. Maira pun langsung meminta Riski untuk tidak berantem dengan Farel karena takut malah nantinya Riski yang terkena masalah.“Sayang udah jangan dihajar aku takutnya malah nanti kamu kena masalah.”“Iya abis dia malah gangguin kamu terus.”Maira terus-menerus mengobrol dengan Riski sampai tidak terasa sekarang sudah pukul jam 5 sore.“Sayang aku pulang dulu ya,”
Sekian lama Riski dan Maira chattingan, mereka berdua sudah sama-sama mengantuk dan akhirnya memilih untuk langsung tidur. Riski yang sudah tertidur dengan nyenyak, tiba-tiba dia pun terbangun kembali akibat tangannya yang bekas tertusuk sangat sakit. “Haduh sakit banget tangan gua kenapa ya padahal tadi ngga sakit.” Riski ingin tidur kembali tetapi tetap tidak bisa karena tangannya malah nyut-nyutan. Akhirnya Riski pun bergadang sampai beberapa jam.Tepat pukul 1 malam, Riski mencoba tidur kembali dan Riski pun berhasil tertidur dengan nyenyak sampai pagi. Di pagi hari di kota Yogyakarta, Maira terbangun dari tidurnya dan dia langsung mengambil handphonenya untuk menchatting pacarnya itu sebelum merapikan rumahnya.Maira : selamat pagi sayangku, gimana sayang kamu udah membaik belum ? Aku beres-beres rumah dulu ya sayangSetelah menchatting Riski Maira keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar segar.
Tidak terasa waktu mata kuliah pertama Maira sudah habis dan sekarang waktunya beristirahat. Maira pun langsung mengajak temannya itu yang bernama Vania untuk pergi ke kantin berdua karena mereka berdua pun cukup dekat.“Van kantin sekolah yu,” ajak Maira sambil menghampiri Vania.“Ayo Mai kita ke kantin gua juga laper banget nih.”Mereka berdua yang sudah sangat lapar langsung pergi ke kantin dan memesan makanannya yaitu mie ayam. Setelah mie ayamnya sudah jadi, Maira bersama Vania mencari tempat duduk yang kosong untuk memakan mie ayam yang dia beli. Vania melihat Riski tidak masuk dia pun kebingungan dan menanyakannya kepada Maira.“Maira Riski ke mana gua ngga lihat dia deh dari kemarin ?”“Lagi sakit Van,” jawab Maira sambil memakan mie ayamnya.“Memangnya sakit apa Mai ?” tanya Vania kembali.“Dia ketusuk tangannya gara-gara kena rampok terus beberapa hari dirawat
Roni sangat senang sekali bertemu dengan orang tua Riski karena orang tua Riski sangat ramah dan mereka berempat mengobrol-ngobrol sambil diselingi dengan tertawa.Sementara itu Maira baru saja selesai mata kuliah keduanya. Dia pun langsung keluar dari gerbang kampusnya dan ingin pergi ke tempat kost Riski bertemu dengan orang tua Riski, kebetulan mata kuliah hari ini pun hanya ada dua saja. Maira pergi ke tempat kost Riski menggunakan ojek pangkalan dan dia langsung pergi ke tempat kost Riski.Tanpa perlu lama Maira sudah sampai di tempat kost Riski. Maira pun tidak lupa membayar ojek tersebut dan berjalan ke tempat kost Riski. Maira mendengar dari kejauhan kalau tempat kost Riski itu sedang ramai, tanpa basa-basi Maira berjalan dengan cepat dan mengetuk pintu kost Riski yang tertutup.“Assalamualaikum Riski.”Riski, Roni, dan orang tuanya langsung terdiam setelah mendengar ketukan pintu kost Riski.“Riski itu diluar ada orang co
Riski bangun dari duduknya dan pergi ke kantin untuk membeli air putih. Farel tidak sengaja melihat Maira sedang sendirian di taman, dia pun langsung menyuruh dua orang temannya menggoda Maira karena kalau dirinya sendiri sudah dijauhi oleh Maira malah nomer teleponnya pun sudah diblokir.“Eh bro gua minta tolong dong godain cewe yang ada disitu dia lagi duduk sendirian, ini uang buat kalian berdua.”“Oke bro.”Dua orang suruhan Farel mendatangi Maira yang sedang di taman. Sedangkan Farel dia mengumpat dibalik pohon yang tidak jauh dari Maira.“Hallo neng sendirian aja nih sini mas temenin,” kata suruhan Farel yang menggoda Maira.“Iya boleh kita temenin ngga manis ?” ucapnya sambil menyolek-nyolek tangan Maira.“Ih apaan sih kalian ganggu-ganggu saya aja, saya teriak nih mumpung lagi ramai,” Maira merasa terganggu dengan 2 cowo suruhan Farel.“Jangan galak-galak dong c
Riski yang diteror terus menerus dia tidak tinggal diam dan harus mencari orang yang meneror dirinya beserta hubungannya apalagi hubungan Riski bersama Maira sudah cukup lama dia tidak ingin hubungannya hancur begitu saja cuman karena ada pengganggu dihubungannya. Riski yang ingin mencari orangnya sangat bingung bagaimana caranya, dia pun berpikir terus-menerus tetapi dia tidak menemukan caranya karena dia merasa perutnya sangat lapar.“Gua cari makan dulu aja deh nanti lagi mikirnya yang penting sekarang gua ngga usah bales SMS itu orang.” Riski langsung keluar dari tempat kostnya dan mencari makan malam. Riski sudah merasa bosan dengan makanan yang berada di dekat kostnya, dia pun memilih untuk mencari makan di tempat lainnya. Di saat Riski sedang mencari tempat makan yang lainnya, dia melihat nenek-nenek ingin menyebrang. Riski pun langsung meminggirkan motornya dan menolong nenek-nenek itu yang sedang kesusahan.“Nenek, nenek mau ke ma