Share

Wanita yang Hebat

Di lantai atas ada dua buah kamar lagi. Rendra perlahan masuk ke salah satu kamar. Di dalam, Kanti sedang berada di balkon. Terlihat dia sedang menangis.

Rendra hampiri perlahan. "Kanti, Sayang."

Tangan Rendra yang hendak meraih tangannya lekas Kanti tepis. "Ngapain Mas ke sini?"

"Mas nggak bisa liat istri Mas manyun." Pelukan Rendra tidak Kanti tolak. Dengan tangan masih bersedekap, dia hanya bisa mematung.

"Kenapa kamu ngomong kayak gitu tadi, hm?" desah Rendra halus. Tangannya masih setia melingkar di perut Kanti.

Kanti hanya diam. Pelukan Rendra sedikitnya bisa menenangkan hati. Namun, meski begitu dia tetap merasa kecewa. Bukan pada Rendra, tapi pada diri sendiri.

"Kanti, Sayang." Pelan Rendra melerai peluk, kemudian mengenggam kedua tangan Kanti.

Istrinya itu hanya membisu. Matanya justru mengerjap-ngerjap menatap wajah Rendra.

"Sayang, jangan ngomong gitu lagi. Apa yang kita lakukan dulu, itu udah yang terbaik. Mas nggak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status