"Aku tidak tahu sejak kapan Monica berubah menjadi begini. dia bisa begitu mudah masuk ke kamar orang dan mandi di sana. padahal dia sudah mendapat peringatan dari asisten di rumah itu. tapi dia masih saja melakukan hal yang tidak tahu malu ini," jelas Albert."Mungkin saja dia hanya ingin mandi karena badannya sudah basah.""Tidak masuk akal, di lantai dua adalah kamar bos, tidak semua orang yang bisa masuk ke sana," jawab Albert."Tapi, yang membuatku terkejut adalah pemilik rumah itu adalah Alex, dia sudah kaya dan memiliki banyak mobil serta rumah yang lebih besar dari kita dulu,"ujar Albert."Ada baiknya kau dan Monica tidak bekerja lagi di sana, jika sampai dia tahu apa yang sudah kita lakukan di saat itu, kita pasti akan mati di tangannya," ucap Julia."Lagi pula dia juga tidak memiliki buktinya, dia tidak bisa apa-apa juga. karena semua itu sudah tenggelam ke dasar lautan dan dia selamanya tidak akan mengetahuinya lagi."kata Albert."Apakah dia mencurigaimu?" tanya Julia."Ti
"Dia baru makan sedikit mana mungkin kenyang, lebih baik aku bertanya lagi atau meletakan di kamarnya," gumam Pretty.Pretty mengambil piring yang berisi makanan itu menuju ke kamar majikanya yang sedang duduk di kasur sambil membolak balikan majalahnya, entah apa yang dia baca.?"Jack, aku letakan di meja ya, kalau kamu lapar makan saja! sayang kalau tidak dimakan!" ujar Pretty."Hm...."jawabnya dengan cuek."Apa kamu yang baca?" tanya Pretty dengan heran."Tidak ada apa-apa!" jawabnya dengan cuek."Aku hanya ingin memberitahu sesuatu," kata Pretty."Ada apa, katakan saja!""Majalahmu terbalik," jawab Pretty.Jack yang baru sadar langsung membalikkan majalahnya."Keluarlah! aku mau istirahat sebentar," titah Jack yang berbaring dan langsung menarik selimutnya."iya, nanti siang aku akan membangunkanmu untuk makan siang," jawab Pretty yang tidak lama kemudian beranjak keluar dari kamar.Saat gadis itu sudah pergi Jack berubah posisinya duduk dengan bersandar."Kenapa aku bisa merasa k
"Baik Bos," jawab Hellis"Donnie Hanz adalah bos mafia yang sudah tiga puluh tahun lamanya, kenapa dia tidak bisa mendidik anak buahnya dengan baik. dengan dibiarkan begitu saja. bukankah ini hanya akan merusak nama baiknya? di dunia mafia siapa yang tidak mengenalnya," ujar Waldi."Bukankah dari dulu sikap Donnie memang selalu ingin menang? jadi, sudah tidak heran lagi tindakan anak buahnya itu," kata Hellis."Bos, kalau saja dia tahu kita ikut campur, mungkin saja dia tidak akan puas, karena dia pasti malu!"ujar Lewiz."Kita ikut campur demi para pedagang kaki lima itu. biarkan saja kita menyinggung dia. aku tidak peduli walau dia adalah senior di dunia mafia," jawab Jack.Sekumpulan orang yang bergaya preman berjalan menuju ke tempat orang yang berjualan makanan di pinggir jalan yang banyak dilalui kendaraan.Mereka sering datang untuk mengambil makanan dengan secara paksa sehingga membuat para pedagang itu ketakutan dan tidak berani melawan dan hanya bisa pasrah."Tuan, tolong jan
Markas Donnie Hanz.Donnie Hanz adalah seorang mafia yang sudah berusia 65 tahun. ia di kenal sangat kejam dan tidak peduli di saat anak buahnya melakukan kekerasan terhadap orang lain. dirinya tidak suka di tantang oleh siapapun dan selalu ingin menang.Siang itu ia merasa emosi setelah mendengar semua anggotanya dihajar oleh sekumpulan orang yang tak di kenal."Siapa pelakunnya?" tanya Donnie dengan nada keras."Untuk saat ini belum tahu, Bos. kami akan menyelidikinya. dan kami yakin mereka pasti dari kumpulan mafia juga," jawab anggotanya."Mafia? berani sekali dia melawanku, apa dia tidak tahu siapa aku sehingga berani bertindak sembarangan," bentak Donnie dengan kesal."Bos, mereka semua sudah berada di rumah sakit, kemungkinan besar mereka telah cacat.""Kalau sudah begini maka mereka tidak berguna lagi bagi kita," ketus Donnie."Biarkan saja mereka! tidak perlu menanggung biayanya! semua ini mereka yang melakukannya dan mereka harus tanggung sendiri akibatnya. aku tidak mau men
"Jack, yang mengetahui siapa pelakunya hanyalah ayah dan ibumu saja," ujar Jhonny."Apa kamu berteman dengan ayahku?""Kami sama-sama dari dunia mafia, dan juga berteman. setelah aku melihat kejadian itu aku memutuskan tinggal di tempat ini. karena kumpulan besar itu aku menjadi waspada setiap saat ingin keluar. karena aku takut di kenali oleh mereka"jelas Jhonny."Selama dua puluh tahun ayahku menghilang selama ini aku mengira dia tidak bertanggung jawab karena meninggalkan ku, akan tetapi dia malah menjadi korban pengeroyokan kumpulan brengs*k itu," ketus Jack dengan kesal."Paman Jhonny, apakah Anda mengenali siapa saja teman tuan besar Harrison?" tanya Sean."Ada seorang yang bernama Murphy, dia adalah sahabat terbaik Jorge. akan tetapi dia sudah lama tidak ada kabar. tidak tahu dia masih hidup atau sudah meninggal," jawab Jhonny."Murphy? apakah dia bagian dari Tiger World?" tanya Jack."Bukan! dia bagian kumpulan lain, hanya saja aku juga tidak tahu apa nama kumpulannya. karena
Sesaat kemudian Pretty membuka matanya dan langsung duduk dengan sambil ketakutan."Kenapa aku bermimpi tentang kejadian itu lagi? selama ini aku berusaha untuk melupakan. tapi kenapa setelah kembali ke kota aku sering mengalami mimpi ini," ucap Pretty dengan sambil menangis.Pretty lalu turun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. saat di kamar mandi ia berdiri di depan cermin dengan melihat dirinya sendiri, ia sangat sedih dan masih trauma dengan kejadian masa lalunya. sehingga akhirnya ia menangis dengan perasaan hancur."Sudah tiga tahun lamanya ternyata mimpi ini masih begitu jelas, kapan aku baru bisa melepaskannya? kenapa saat mulai tinggal di rumah Jack aku mulai bermimpi kejadian itu? selama di pulau aku tidak pernah mengalaminya. siapa pria itu sebenarnya? andaikan aku mengetahui siapa dia aku pasti akan membunuhnya dengan tangan sendiri. karena dia sudah meninggalkan trauma bagiku," gumam Pretty dengan merasa kecewa dan tangisannya pun pecah di malam itu."Kenapa n
"Bos, kasus ini sudah dua puluh tahun lebih, tentu saja tidak mudah untuk mencari seseorang. yang ku pikirkan adalah apakah identitasnya masih seperti dulu?""Walau identitasnya berubah, demi dendam orang tuaku, pasti akan ku cari pelakunya sampai dapat," ujar Jack dengan penuh dendam."Bos," sapa Hellis dan Lewiz yang baru melangkah masuk ke dalam markas."Hellis, Lewiz, ada apa?" tanya Jack."Bos, anggota Donnie masih saja ingin menimbulkan keributan. kali ini di pasar. anggota Donnie mengambil dagangan para penjual dan merusakan barang mereka," kata Hellis."Mereka semakin merajalela, ini tidak bisa dibiarkan lagi!" ujar Lewiz."Apakah tidak ada tindakan dari pihak berwajib?" tanya Sean."Setiap mereka datang anggota Donnie sudah pergi. mereka sangat lambat dalam penangkapan," jawab Hellis."Bos, jika dibiarkan para pedagang itu sangat kasihan. mereka tidak bisa mencari makan lagi," kata Sean."Kirimkan anggota untuk memberi pelajaran terhadap anggota Donnie!" perintah Jack."Seger
"Kalian masuklah dulu!" ajak Teddy.Jack dan Pretty lalu melangkah masuk ke dalam kamar Teddy. di siang itu mereka makan bersama sambil berbincang-bincang."Sudah lama kita tidak makan bersama, dan akhirnya kita bisa bertemu hari ini," katanya Teddy sambil menyantap makanannya."Kita berdua sering keluar negeri, oleh karena itu agak sulit untuk bertemu," jawab Jack."Sudah lama tidak bertemu paman tidak menyangka bahwa kamu memiliki asisten pribadi, selama ini hanya sean yang ikut kamu ke mana pun kamu pergi," ucap Teddy."Pretty bisa menyediakan semua kebutuhanku, sedangkan Sean adalah bagian pekerjaan di luar," jelas Jack."Ternyata begitu!" jawab Teddy dengan senyum."Jack, aku ingin ke kamar kecil sebentar, mau cuci tanganku!"kata Pretty."Pergilah ke kamar mandi sini saja!" ujar Teddy"Baik Tuan Brad, terima kasih," ucap Pretty.Saat Pretty melangkah pergi Teddy menatap senyum ke arah Jack yang duduk di depannya"Paman, kenapa melihatku terus? apa ada yang aneh?""Tentu saja aneh