Share

Kegalauan Yusuf

Pagi-pagi sekali, Yusuf sudah berada di kantor. Lelaki itu menyandarkan kepala di sofa seraya memijat-mijat keningnya yang terasa sedikit pening. Sehari saja tak bertegur sapa dengan Shafira, berhasil membuat hati dan pikirannya menjadi tak menentu.

Lelaki itu mengembuskan napasnya dengan kasar. Ia tak habis pikir, mengapa Shafira tega melakukan semua itu pada Galang. Padahal setahunya, Shafira itu wanita penyayang dan begitu merindukan suara anak-anak untuk meramaikan rumah.

"Mengapa secepat itu dia berubah? Aaa ...!" teriak Yusuf seraya menjambak rambutnya frustrasi.

Tiba-tiba pintu ruangan dibuka seseorang dari luar. "Woy ... masih pagi udah teriak-teriak kayak orang stres aja! Lagi kesambet, ya?"

Yusuf berdecak kesal. "Kebiasaan! Masuk tanpa mengetuk pintu. Kembali keluar dan ketuk pintu terlebih dulu!"

Lelaki bertubuh atletis itu tak mengindahkan ucapan Yusuf. Ia duduk di sofa, lalu menyandarkan kepalanya di sana. "Aku malas menuruti perintahmu! Aku udah duduk nyaman di sini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status