Share

Keperawanan Aruna

Jeso membuka pintu rumahnya, ia pulang cukup larut malam ini. Pastinya ulah pekerjaannya, bukan Anggun ya kawan. Jadinya, ia tidak tega membangunkan Aruna yang pasti sudah tertidur. Setelah masuk, dahi Jeso berkerut dan ia menyipitkan matanya. Memastikan apa yang ia lihat benar. 

"Runa?" lirih Jeso. 

Jeso mendekat ke arah Aruna yang tertidur di meja makan dengan buku yang terbuka di sampingnya. Gadis itu menunggunya atau ketiduran?

"Hei?" Jeso menggoyangkan pundak Aruna. 

Aruna menegapkan badannya dan membuka perlahan matanya. Jeso duduk di depan Aruna, tepatnya di samping kiri gadis itu. 

"Kenapa tidur di sini?" tanya Jeso dan merapikan rambut Aruna. 

"Ketiduran," sahut Aruna sembari menutup mulutnya yang menguap. 

"Nunggu gue?" 

"Dih ngga lah, ketiduran karena baca buku."

Jeso berdecak, padahal ia berharap jawabannya iya. Eh ternyata bukan. 

"Ya udah pindah ke ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status