Share

Pergi

Terdengar suara berisik mengganggu kenyamanan saat mata terpejam. Aku mataku memicing kepala terasa berdenyut, pusing. Berusaha bangkit dari tempatku terbaring, tapi tubuhku terasa lemas. Tangan kokoh menahan bobot tubuh membuatku terkejut seketika membuka mata.

“Tuan Alvian,” ucapku lirih.

“Hemm, diamlah. Kamu aman di dalam rumah.”

Mataku berkeliling mencari tahu keberadaan Sari temanku. Aku tidak ingin timbul Fitnah diantara kita. Lega, ada Joko sedang duduk di kursi tamu memainkan ponselnya. Segera kugeser tubuh agar menjauh dari Alvian.

Rupanya lelaki itu sadar, jika aku menjauhinya. Dia dengan memohon agar aku tidak menolak pertolongan yang diberikan. Dengan berkata lembut, dia berusaha memohon kepadaku.

“Ri, tolong jangan tolak pemberianku. Tak apa jika kamu belum bisa menerimaku. Aku sadar aku salah. Tapi ini demi anak kita,” pintanya.

“Anak saya, Tuan. Saya tidak ingin membuat masalah dengan Nyonya Weni dan Dewi. Keluarga saya sudah aman dari kekejaman kalian selama ini.
Quora_youtixs

update

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hanny Abbarlah
sejauh mana kau lari ri, pasti akan alvian temukan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status