Share

Part 34. Dalam Pelarian

"Bawa aku ke kantor polisi, aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan jahatku," pinta Handoko lirih. Finn dan Hanzel saling pandang. 

Suasana hening, hanya desir angin dan percikan air dari kolam ikan milik Handoko yang memenuhi ruang pendengaran. Mereka masih tak bergeming di tempatnya. Melihat tubuh ringkih Handoko, tiba-tiba rasa iba menyeruak dalam diri Hanzel dan Finn. Mereka ingin menolak percaya, bahwa pria di depan mereka ini adalah seorang pembunuh berdarah dingin.

Bagaimana mungkin pria yang kali ini tampak lemah dan tak berdaya ini mampu membunuh seseorang yang notabene telah memberinya makan, pekerjaan dan kenyamanan. Berapa harga yang dia terima dari seseorang yang telah menyuruhnya itu. Pada kenyataannya sekarang dia bukan hidup layak dari bayaran sebagai pembunuh itu, tapi justru hidup menyedihkan.

Kenapa dia rela menggadaikan kesetiannya selama bertahun-tahun menjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status