Pilihan Adam untuk mengambil Pak Firman menjadi salah satu koki di hotel sangat tepat. Banyak orang bahkan karyawan hotel menyukai makanan pak Firman. Awal kisah pak Firman mulai membuatkan makanan untuk hotel.Masakan pak Firman dikirim ke hotel, pihak hotel ada yang mengambil makanan pak Firman. Awal pengiriman mereka sedikit ragu, apakah makanan itu akan bisa membuat banyak pelanggan hotel suka.Makanan itu sudah rapi dalam berbagai wadah besar. Nanti, petugas makanan di hotel yang akan memisah – misahkannya dan dibagikan kepada tamu hotel.Saat makanan sudah di hotel dan dipisahkan. Diandra mendapatkan laporan soal itu. Dia jadi penasaran seperti apa rasa makanan yang khusus dicari oleh Adam untuk melengkapi menu di hotel. Diandra sedikit ragu, apa Adam bisa mencicipi makanan dengan baik.Lihat saja nanti, Diandra paling bisa soal mencicipi makanan. Hal itu karena sejak dulu, dia hanya bisa merasakan dan tak melihat suatu makanan. Jika merasakan makanan, maka dia akan mampu meliha
Kebiasaan Naura memang tidak berubah sejak dulu. Sejak di pesantren, dia selalu membaca buku, buku apa saja dibacanya yang ada diperpustakaan. Setelah masuk sekolah menengah sekalipun. Naura tak bisa menghilangkan kebiasaan membacanya. Dia menyibukkan diri dengan membaca sejak sekolah.Kali ini, Naura kembali membaca buku. Sudah lama sekali dia lupa pada kebiasaan membacanya itu. Buku itu membuat kangen saat sedang sendirian dan bingung hendak melakukan apa.Namun, kebiasaan membaca yang dimulai lagi, memang lebih sulit. Naura bahkan sudah mulai bosan ketika membaca beberapa lembar buku. Namun, dia memaksanya untuk tetap membaca, hingga akhirnya, dia benar-benar merasa bosan.Naura jadi teringat pertemuannya dengan Adam. Adam yang terluka dan pernah menjadi penghuni di hatinya.Pertemuannya dengan Adam menyiratkan satu hal padanya. Adam sudah tidak seperti dulu, dia sudah lulus dari ujian sakitnya dan kini telah bisa menjalani hidupnya dengan baik.Ketenangan dalam dirinya pun muncul
Adam sudah berkeliling baik ke Rumah Sakit, hotel maupun usaha yang lainnya. Dia senang berada di taman dan juga berada di kampung bahasa. Anak – anak bersemangat ceria belajar dan bermain.Water bomb juga ramai, kalau sore hari berjubel keluarga datang bersama anak – anak mereka. Kalau pagi, biasanya sepi.Adam juga mengecek pembangunan perumahan, jalur gang juga dilihatnya baik namun masih ada saja orang yang membuang sampah sembarangan di got. Hal itu karena kebiasaan lama di sekitar mereka atau rumah yang dulu dibawa hingga kebiasaan saat pindah rumah.Adam bahkan masuk ke got mengambil sampah, bagian security melihat hal itu lalu dia tak enak.Adam kemudian berpesan, siapa saja yang membuang sampah sembarangan maka harus diingatkan. Catatan itu kemudian langsung dibawa ke manajer perumahan dan diminta untuk dibuat di ujung setiap gang ada poster atau banner dipajang untuk mengingatkan untuk menjaga kebersihan.Juga, dituliskan dalam bentuk stiker dan ditempelkan dalam pintu setia
Hotel semakin ramai, salah satu penyebabnya adalah menu makanan yang enak yang dimasak oleh pak Firman. Pak Firman merasa bersyukur karena kini dia sudah pasti mendapatkan pendapatan dan tak perlu bingung untuk membayar angsuran rumah dan juga sekolah putri – putrinya.Putri yang pertama sudah hampir selesai dan hanya tinggal wisuda saja. Biaya wisuda dapat terbayarkan.Pak Firman semakin bersemangat dan dia pun memberi semangat kepada kedua puterinya untuk terus sekolah dan memiliki cita – cita tinggi. Pak Firman pun selalu menceritakan soal Adam kepada kedua puterinya bahwa Adam adalah salah satu contoh orang yang mau bekerja keras dan kini memperoleh hasil dari usaha kerasnya.Adam juga tidak pernah sombong dan selalu rendah hati. Dia lulusan pesantren dan terus bersekolah hingga perguruan tinggi.Puteri pertama pak Firman adalah Nada dan puteri kedua masih sekolah menengah atas bernama Ratih. Keduanya sangat penurut dan bahkan sering membantu pak Firman dan Ibunya untuk membantu m
Adam sungguh tidak mengerti kenapa sejak tadi Diandra hanya tersenyum dan selalu berbahagia. Menghilangnya Diandra karena alasan dia sedang mengurus sesuatu di tempat tinggalnya, di Ibukota.Kini, Diandra memberikan secarik lembaran yang diberikan pada Adam. Sambil melirik penuh senyuman. Dia memberikan lembaran itu pada Adam. Berharap Adam tidak bingung lagi dan melihat lembaran tersebut lebih dulu.Diandra hanya berpikir dia sedang berusaha menolong Adam serta menolong dirinya yang mencintai Adam sepenuhnya.Keputusan apapun nantinya yang akan diambil oleh Adam. Diandra akan menyerahkan segalanya kepada Allah swt. Entah, apakah Adam tetap pada pendirian janjinya, atau dia akan berubah dengan mencoba untuk bangkit dari sumpah yang tak masuk akal.Sumpah yang membuat Adam terpenjara dan tak bisa melakukan apapun untuk membuat dirinya sendiri bahagia.Adam melihat lembaran yang diberikan Diandra tersebut. Lampu taman menyorot lembaran itu dan mata Adam tertuju pada tulisan di lembaran
Adam duduk di kantornya, dia sedang memberesi beberapa hal dan melihat beberapa catatan – catatan.Ada beberapa perjanjian baru dan Adam juga harus menandatanganinya, sebelum tanda tangan, dia akan mengecek terlebih dahulu semua poin dalam kesepakatan jangan sekedar tanda tangan karena itu bisa berbahaya tanpa kita mengetahui maksud poin yang ada dalam surat perjanjian.Adam juga melihat banyak hal terutama laporan dari setiap bidang usaha dan juga seluruh bisnis usaha dari Mata Air Surga.Di samping itu, dia sedang menunggu pak Firman. Bukan untuk urusan bayaran atau apapun, melainkan karena pak Firman ingin menghadap pada Adam karena ada sesuatu hal.Adam menyanggupinya, dia ingin bertemu di rumah saja namun Pak Firman mengatakan ini urusan bisnis jadi dia ingin di kantor pusat Mata Air Surga saja. Adam pun mengiyakan dan sudah menunggu sejak pagi tadi.Meskipun mereka janjian pukul 09 pagi, namun Adam juga harus mengerjakan banyak hal jadi dia datang lebih awal. Beberapa lembaran a
Adam mulai mengingat wajah tamu yang datang tersebut, dia melihat dengan seksama adakah dia benar-benar ingat.Namun, kekuatan ingatan Adam tidak salah. Dia mengingat wajah itu, wajah yang pernah membawa rembulan di hatinya. Kali ini, dia datang dengan senyuman dan seolah memiliki hubungan persahabatan dengan dirinya.Adam mulai bertanya dalam hatinya, ada apa sosok yang sangat dia ingin lupakan namun muncul di hadapannya, saat ini.Adam mempersilakan tamunya itu untuk duduk. Pegawai pun datang dan memberikan minuman kepada mereka, Adam minum air putih dan tamunya itu dihidangkan secangkir teh.Beberapa saat mereka terdiam, Adam mengingat betul siapa lelaki tamunya tersebut dan yang jadi pertanyaan kenapa dia datang kemari dan ada perlu apakah orang yang telah lama hilang dari ingatannya itu.”Maafkan saya saudaraku Adam, aku datang tanpa memberitahu terlebih dahulu,” ucapannya penuh percaya diri dan ada senyuman khas yang muncul dari lelaki tersebut.Adam masih diam sejenak, lalu men
Hidup itu berputar, seperti roda yang terus berjalan dengan lingkaran dengan sudut yang berbeda. Kadang ada sudut lingkaran berada di bawah dan kadang dia akan berada di atas. Setiap orang akan mengalami saat dia tersenyum, kemudian ada kalanya dia menangis.Hal ini adalah kehidupan, dimana ada orang yang awalnya kaya kemudian menjadi miskin dan sebaliknya. Saat ada orang yang tak memiliki apa-apa kemudian, dia menjadi kaya.Itulah makna kehidupan, pada hakikatnya tidak ada yang perlu disombongkan dari dunia ini ketika seseorang mendapatkan kekayaan yang melimpah. Pada akhirnya dia akan meninggalkan semua itu dan tidak membawa apa-apa ketika kematian.Jadi, kali ini. Orang kaya yang merebut Naura dari Adam beberapa tahun lalu. Kini dia datang lagi dan mengatakaan untuk menebus hutang Naura dan keluarganya dengan uang sebanyak Lima Milyar?Jadi sebenarnya, Naura menikah dengan Sandi dan meninggalkan Adam karena uang Lima Milyar. Tidak, uang lima ratus juta rupiah.”Lima Milyar?” Suara