Share

61. Danau Suci

Usai melewati beberapa rumah penduduk, Eshal membawa rombongannya ke ujung tembok batu yang terlihat gagah menjulang. Langkahnya terhenti di depan sebuah pintu besi. Dari dalam saku celana, ia meraih sebuah anak kunci. Eshal lalu memasukkan anak kunci itu ke dalam lubang pintu. Perlahan, memutarnya searah jarum jam.

Pelan-pelan, tangan Eshal bergerak meraih tuas. Bersiap memutarnya. “Sebentar lagi kita akan memasuki daerah bebas,” ucapnya kepada para Penjaga desa Jamahitpa. “Bersiaplah.”

Tuas pun diputar, dan pintu besi di hadapan Eshal membuka. Cahaya matahari seketika menyengat nyalang. Dari sorot matanya, Marcapada merasa area hutan di depannya sungguh sangat jauh berbeda dari area hutan yang pernah ia lewati sebelumnya. Di sana, pohon-pohon tumbuh jarang dan saling berjauhan. Sejauh pandangan mata ditebarkan, tak tampak satu pun semak belukar yang biasanya bergumul mesra dengan batang pohon ataupun berbagai macam tumbuhan lain.

&ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status