Share

Bab 105

Hari berikutnya.

Siska bangun, seluruh tubuhnya terasa sakit.

Dia duduk dari tempat tidur dan melihat dekorasi di kamar, dia teringat kejadian tadi malam...

Dia diberikan obat oleh Charles, kemudian Ray menyelamatkannya dan membawanya kembali, lalu mereka berciuman di tempat tidur ini.

Siska tiba-tiba menutupi wajahnya.

Tunggu-tunggu, bagaimana bisa berciuman kemarin?

Siska tidak sadarkan diri, Ray sadar, lalu mengapa Ray tidak melepas ciumannya?

Dan ketika Ray memukul Charles kemarin malam, dia terlihat sangat menakutkan. Sorot matanya memberi Siska kesan bahwa Ray peduli padanya...

Siska merasa sedikit bingung.

Bukankah seharusnya Ray sangat membenci wanita seperti dirinya?

Mengapa dia begitu baik padanya?

Dia tidak berani memikirkannya lagi dan menghentikan pikirannya. Lupakan saja, gugatan cerai sudah didaftarkan, tidak boleh melihat ke belakang...

Jadi pada akhirnya, Siska mengambil ponselnya dan menyelinap ke lantai bawah.

“Nyonya.” Bibi Endang memanggilnya dari bawah.

Siska terk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status