Share

Bab 147

“Iya. Kak, cepat beritahu suamimu untuk tidak menghukum ayahku. Kita adalah keluarga dan harus saling mencintai.” Sandra mengambil ponselnya dan memintanya untuk menelepon Ray.

Siska tersenyum sinis dan meminum air, “Sandra, jika kamu sangat peduli pada ayahmu, mengapa kamu tidak mengorbankan dirimu untuk menemani Tuan Irwan kemarin malam?”

Wajah Sandra menjadi dingin, “Siska! Apa maksudmu? Bagaimana mungkin aku mau menemani pria kotor seperti dia?”

“Kamu juga tahu kalau dia pria kotor? Mengapa kamu tidak pergi membantu ayahmu melunasi utang judinya dan malah menyuruhku membantu ayahmu? Kamu masih berani berkata seperti itu padaku? Di mana urat malumu?” Siska berkata kepadanya.

Wajah Sandra sangat marah dan dia mulai berteriak, “Apa salahnya kamu menghabiskan satu malam dengan lelaki tua itu? Lagi pula kamu sudah menikah dan sudah menjual dirimu sekali, tidak masalah menjual diri sekali lagi. Aku berbeda denganmu, aku adalah wanita baik-baik!”

Siska tertawa marah dan berkata langsung k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status