Share

79. Membuat Kenangan

"Kami pamit, ya Pak ...."

"Jangan pulang larut. Dan tolong, antar Dea dengan keadaan sebaik dia pergi." Pak Jhon berpesan.

"Isyaallah, Pak. Saya akan melakukannya."

Pada akhirnya Dea dan Daffa pergi setelah pamit secara baik-baik pada Pak Jhon. Bahkan mereka menyalami tangan pria tambun itu secara takzim.

Tiga kakak Dea benar-benar tak menyangka melihat adegan langka yang terjadi. Mereka bertanya-tanya, apakah tidak salah lihat? Apa yang Pak Jhon lakukan? Jangan-jangan kepalanya konslet sampai mau-maunya memberi mereka izin jalan? Bagaimana kalau Dea diculik, diper***a, atau lebih parah pulang tinggal nama?

Ya, namanya orang kalau panik dan berprasangka itu suka tak ada rem-nya. Setelah kekacauan kemarin dan penolakan keras Pak Jhon, kemungkinan Daffa dendam itu ada.

"Pak!" Kak Dina berlari setengah kencang menuju Pak Jhon, menghadap dirinya. "Apa yang bapak lakukan? Ngasih izin mereka kok mudah banget?!" Kak Dina benar-benar tak paham.

Dua saudaranya menyusul, berdiri di sisi Kak Din
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status