DARI PIGURA SAMPAI GELAS KACA
-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤"Mas Rio, Bah! Dia bersama wanita! Huhuhu," tangisku pecah di pelukan Abah.“Sabar ya Nduk, sabar, istigfar... Allah...Allah!” Abah memeluk sambil menangis juga.“Mas Rio, Ya Allah eling Mas, ingat! Kurang apa aku jadi istri sampai kau hati kau berlaku begini," keluhku dalam tangis.Aku merasa Allah tak adil. Mengambil suami yang begitu ku cintai. Aku merasa cobaan ini terlalu berat."Ya Allah, apakah tak bisa kau memberikanku cobaan lain? Apa dosaku Ya Allah!” teriakku sambil memukul dadaku yang terasa sesak.Mendadak kepalaku sakit dan pusing. Mataku berkunang- kunang serta pandangan kabur. Aku tak tau lagi apa yang terjadi. Saat bangun terlihat Abah dengan mata sembab duduk di samping ranjang sambil berdzikir, sedangkan Umi memijat kakiku.Hanya pusing yang aku rasakan, jam di nakas menunjukkan pukul tiga dini hari teringat belum sholat. Aku bangkit perlahan dan mengelus tangan Abah.<PUBER KEDUA?-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤Aku segera membersihkan serpihan gelas dan membuat segelas coklat hangat. Lalu memilih membaca buku untuk mengalihkan pikiranku. Malam ini aku tidur sendiri, sempat aku melihat HP dan Mas Rio terlihat online. Aku segera menelponnya, tak di angkat. Aku menghubungi ke dua kalinya langsung nomernya tak aktif lagi."Kamu di mana, Mas? Ya Allah beri hamba petunjuk-Mu," doaku malam itu.Hari ke tiga, pagi hari Umi memberi kabar jika Farhat sakit demam lagi. Anak kami memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengan Mas Rio. Entah apa yang sedang Mas Rio perbuat. Abah dan Umi menenangkan Farhat sampai pagi. Pikiranku sungguh kacau, aku memiliki firasat yang tak enak tentang suamiku. Bukannya aku mau berburuk sangka tapi semalam aku memang memimpikan sesuatu yang aneh dalam tidurku.Aku bermimpi melihat Mas Rio datang bersama seorang wanita, dia pergi meninggalkan aku dan Farhat yang terus berusaha memanggilnya. Mas Rio sempat
AKU TIDAK BODOH, MAS!-BALIK KE POV AUTHOR❤"Oh...itu mungkin tertinggal di mobil! Ya, di mobil! Nanti Abi cari ya," ujar Rio dengan gugup.Sifa hanya mengangguk tanpa menjawab lagi perkataan suaminya. Dia tak ingin suaminya bertambah dosa jika terus berbohong. Sifa melanjutkan kegiatannya mencuci baju. Sedangkan Rio kembali ke kamar untuk merebahkan badannya.Adzan magrib berkumandang, Rio terbangun."Tumben sekali Sifa tak membangunkanku," gumam Rio lirih.Dia segera bangun dan mandi. Lalu mengambil wudhu dan sholat di kamar. Setelah itu dia keluar, lampu teras dan ruang tamu sudah di nyalakan. Suara Sifa sedang bertilawah terdengar dari belakang. Rio memutuskan mengambil HPnya untuk mengirim pesan pada Gendhis.[Baby, kau lagi apa?]Send terkirim ke Baby Binal."Mungkin dia terlalu lelah dan tidur," batin Rio saat mendapati pesannya tak di balas. Rio memutuskan menonton televisi.Saat azan isya' berkumandang Rio segera mengambil air wu
NAFSU SUAMIKU JUGA BERBEDA!-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤"Aku ingin kau menungging," perintah suamiku."Apa menungging?" tanya ku heran.Kenapa Mas Rio memintaku seperti itu, ini pertama kalinya seumur hidupku setelah menikah dengannya suamiku meminta posisi seperti itu. Aku tertegun menelan ludah kasar. Ingin rasanya menolak tetapi aku melihat sendiri dan sadar bagaimana tadi suamiku tidak menikmati hubungan ranjang kami."Cepatlah, Dek! Kalu kau tak mau ya sudah," ujar Mas Rio."Ya Allah maafkan jika ini sedikit menjijikkan, aku hanya ingin mengabdi dan menyenangkan suamiku," batinku dalam hati.Aku turun dari atas tubuh Mas Rio. Kemudian menungging seperti permintaan suamiku. Hal yang tak pernah terlintas di pikiranku seumur hidupnya. Saat menungging air mata ku menetes."Aku merasa sangat hina sekarang, padahal ini permintaan suamiku! Mengapa harus dengan posisi seprti ini, Mas," kataku dalam hati."Dek, lain kali kau potonglah rambut- r
MENGOREK INFO DARI MAYA!-BALIK KE POV AUTHOR YA❤"Maya rasa dia jauh berubah, Mbak!" kata Maya."May, apakah boleh jika aku bertanya sesuatu hal padamu tentang masa lalu yang di miliki Mas Rio?" tanya Sifa memberanikan diri.Sifa nekat menanyakan hal ini, walaupun dia sadar ini semua tak di benarkan dalam agama islam. Dalam hukum islam pertanya tentang masa lalu seseorang sangat di larang karena di takutkan mampu membuka aib orang lain. Padahal Allah sudah menutupinya atau orang itu sudah mencoba untuk berubah. Tapi rasa penasaran SIfa pada hubungan masa lalu suaminya mampu mengalahkan semua logikanya itu. Sehingga Sifa nekat berbuat hal seperti ini."Aku tidak berjanji akan menjawab semuanya, Mbak! Namun aku akan menjawab bila aku tahu saja apa jawabannya," jawab Maya.Untunglah dia sudah di wanti -wanti oleh Dimas agar tak pernah ikut campur dan mengurusi rumah tangga orang lain terutama Rio. Dan dia juga sudah tahu ilmu di kajian yang sering dia ikut
SUARA SIAPA YANG MEMANGGIL SUAMIKU SAYANG?-BALIK KE POV SIFA❤-"Mas Rio mana Mas?" tanyaku langsung saat tak melihat kedatangan suaminya."Oh anu Mbak, Mas Rio naik motor di belakang Mbak!" jawab Dimas. "Iya Mbak dapat tadi motornya! Moge jadinya, masih bagus kok warnanya merah hitam merah," jelas Dimas."Apa ndak papa Mas kalau Mas Rio naik motor sendiri, bukannya apa- apa dia kan pernah mengalami trauma berat karena kecelakaan? Takutku nanti dia kenapa- kenapa belum lagi ini sudah sore pasti sampai sini malam," tanyaku."Aku kok jadi khawatir," gumamku lirih.Mungkin ini terdengar sedikit alay dan berlebihan. Tapi aku memang seperti itu. Takut kalau terjadi apa- apa dengan dia."Alhamdulillah, Mbak! Sudah dapat tadi motornya di Solo! Jadi sekalian di naiki untuk test drive dulu, sekalian uji coba namanya beli motor second takutnya kalau ada apa- apa langsung bisa di kembalikan! Oh ya ini kunci mobilnya ya," kata Dimas menjelaskan semua k
KESEMPATAN LAGI,-BALIK KE POV SIFA❤-"Apa kau dari rumah wanita itu lagi, Mas?" tanyaku.Mas Rio terdiam sambil menatapku."Mas hanya mengambil motor, mengapa kau mmenuduh sih, Dek," ela Mas Rio.Aku menatap tajam ke arah suamiku. Mencari kebenara dari sorot matanya. Dia terlihat kikuk saat aku memandanginya seperti itu. Lagi dan lagi dia hanya mampu terdiam dan mengelak saat aku menanyainya. Terbesit rasa kasihan pada suamiku dan wanita itu."Mengapa kau menatapku seperti itu, Dek?" tanya Mas Rio."Aku hanya kasihan, Mas," jawabku."Kasihan? Apa maksudmu? Kau kasihan dengan siapa?" tanya suamiku dengan nada keheranan."Aku kasihan dengan wanita itu dan suamiku," jawabku dengan berani."Apa maksud kamu berkata seperti itu, Dek?" tanya Mas Rio lagi."Betapa tidak Mas, lucu saja saat kau berusaha untuk menyembunyikan hubunganmu dengan wanita itu sampai kau rela membohongi istri dan anakmu berkali- kali," sindirku.Mas Rio itu sanga
STNK ATAS NAMA GENDHIS ASTARI WIJAYA!-BALIK KE POV SIFA❤-Kami saling bertatapan lama, tanpa aku minta tiba- tiba Mas Rio menciumku. Ya dia mencium bibirku. Aku juga terkejut, tapi seulas senyum tak bisa ku tutupi lagi menghiasi wajahku."Bolehkah aku meminta hakku malam ini, Dek?" tanya Mas Rio."A- aku tak bisa menolaknya, Mas! Lakukanlah," perintahku.Kami melakukan hubungan badan malam ini seperti biasa. Tidak seperti gaya bercinta Mas Rio beberapa hari yang lalu. Dia kembali pada Mas Rio suami yang aku kenal dulu. Memperlakukan semuanya sesuai ajaran Islam dan wajar nya.Saat Dia meminta haknya. Dalam desahan nafas kami yang menyatu perlahan aku mendengar dia menyebut nama Gendis, entah telingaku yang salah atau memang nama itu yang keluar dari bibirnya. Namun aku tak memperdulikannya lagi, karena suamiku telah berubah kataku meyakinkan diri sendiri.Mulai malam ini aku memutuskan untuk tetap berbaik sangka pada Mas Rio. Jangan sampai kejadian
APA ITU BERLAKU PADAMU JUGA, MAS?-BALIK KE POV AUTHOR ❤-Hari ini Dimas, Rio, dan Zaki pergi ke Solo. Mereka rencananya ingin mengantar Rio membeli motor, sekalian cek untuk lokasi trip. Dimas memilih Zaki sebagai partnernya karena dia merasa lelaki itu cukup bisa di andalkan dalam urusan lapangan. Sedangkan Rio tentu saja ikut karena dia sebagai pemilik perusahaan sekaligus ingin membeli motor."Kau yakin Mas akan membeli motor lagi?" tanya Dimas."Iya, aku yakin! Sudah lama sekali aku tak naik motor," jawab Rio."Aku sih tak masalah yang penting kau tak gila dengan motor seperti dulu lagi! Kau harus lo Mas, ingat sekarang kau sudah punya anak dan Istri tidaklah lelaki single seperti dulu lagi," sindir Dimas."Iya! Aku mengerti, kau tak usah khawatir! Aku pasti akan mengira- ngiranya kok, tenang saja," jawab Rio meyakinkan Dimas.Mereka survei ke beberapa tempat. Setelah itu, baru ke showroom motor salah satu kenalan Rio. Dia adalah teman satu