"Kakak, sudah begitu lama aku meninggalkan Istana. Ada banyak hal yang harus diurus begitu aku kembali. Maaf karena belum sempat mengunjungimu." Xuan Yuan menuangkan teh untuk Ying Lan dan mengulurkan padanya."Jangan terlalu segan, aku baik-baik saja." Dia meneguk teh yang dituangkan Xuan Yuan hingga tandas."Kakak Pertama, minumlah." Xuan Yuan bersikap pantas pada Huantian."Kamu bersikap baik, kakakmu ini sangat tersentuh." Xin Qian merasa tidak berdaya. Sebenarnya mereka ini kenapa? Hubungan mereka benar-benar rumit. Sebentar bertengkar, sebentar perhatian. Benar-benar membuat sakit kepala.Setelah berbincang beberapa saat, akhirnya Xuan Yuan berpamitan."Kakak, QianQian sudah lelah. Aku akan mengantarnya pulang lebih dahulu." Xuan Yuan berpamitan.Xin Qian, "..."'Aku tidak mengatakan kalau aku lelah. Kenapa kamu bilang seperti itu?' Xin Qian mengeluh di dalam hati. Namun, Xin Qian tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti apa yang dikatakan Xuan Yuan. "Kakak, kami pergi dah
Di Paviliun Mei Hua, sekumpulan para gadis yang berjumlah dua puluh orang sedang berbicara serius di Aula utama. "Nona Lin Wei, kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Selir Hui sudah menunda hari pemilihan selir. Bukanlah hal ini merugikan kita?" Wang Yue menjadi orang yang paling vocal menyuarakan ketidaksetujuannya menunggu terlalu lama."Aku mendengar sekilas, Putra Mahkota akan mengadakan pemilihan Putri Mahkota. Seharusnya kita bisa mengikuti jika tidak terpilih menjadi Selir Pangeran Ketiga. Namun, karena penundaan ini, takutnya ... kita kehilangan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan calon Putri Mahkota." Wang Yue menambahkan."Benar, saya juga setuju. Seharusnya kita tidak tertahan di tempat ini. Entah niat buruk apa yang sedang direncanakan untuk menunda urusan kita." Seorang gadis yang memakai pakaian berwarna merah muda ikut bersuara. Wajahnya terlihat suram karena tekanan kemarahan yang begitu kuat.Lin Wei hanya tersenyum. Dia adalah orang yang paling ten
Lagipula, latar belakang Xin Qian juga tidak buruk. Dia berasal dari sekte yang mempunyai nama besar di dunia persilatan. Xuan Yuan tidak akan mudah dipalingkan dengan kecantikan seorang gadis yang tidak mempunyai kemampuan. "Yuan'er begitu jatuh cinta pada Nona Xin Qian, juga mempunyai alasan kuat. Xin Qian mempunyai kemampuan membuat senjata surgawi yang menggemparkan dunia. Selain itu, dia bahkan bisa menawarkan racun kutukan serigala. Tidak mungkin Yuan'er bisa melepaskan gadis yang memiliki kemampuan luar biasa seperti ini. Dia bahkan rela kehilangan dunia dan kecantikan lain demi Xin Qian." Selir Hui menghela napas gusar. Samar-samar dia teringat Kaisar yang begitu memanjakannya. Alangkah indahnya jika dia adalah istri Kaisar satu-satunya. Dia tidak harus berebut dengan Permaisuri Lao seperti hari ini. Mengingatnya, wajah Selir Hui sedikit suram. Kaisar adalah Kaisar. Jumlah wanita di Harem tidak terhitung. Selir Hui tidak berdaya saat mengingatnya."Yuan'er begitu keras kepal
Xuan Yuan tidak menyelesaikan aktivitas itu segera, tapi masih berlangsung selama beberapa saat. Dia tidak pernah begitu menikmati ketika menghukum orang lain. Ini yang pertama. Jika bukan karena sudah kehabisan napas, Pangeran Ketiga itu sangat enggan harus mengakhirinya. Tatap matanya membara dipenuhi kemarahan dan hasrat yang campur aduk. Xin Qian adalah gadis pertama yang membuatnya mengenal rasa ini. Ada begitu banyak wanita cantik yang mengejarnya di setiap tempat. Dia bahkan merasa begitu jijik pada mereka semua. "QianQian, aku masih ingin melanjutkan hukuman untukmu," tuturnya dengan napas yang masih terengah.Tubuh Xin Qian ditekan pada dinding aula samping tanpa bisa bergerak. Pria itu benar-benar mendominasi. Xin Qian linglung beberapa saat. Otaknya berputar cepat memikirkan trik untuk bisa melarikan diri. Shit! Kenapa dia bisa lupa kalau pria ini sangat tidak bermoral? Dia hanya sedikit memprovokasinya, sudah harus mendapatkan hukuman seperti ini. Benar-benar mengeri
Gunung Fenghuang dikenal sebagai perguruan kelas satu. Tetua Yan Qing Cheng bukan orang yang mudah dihadapi Mong Shang ketika satu lawan satu. Hal ini sudah dikenal oleh orang-orang dunia persilatan.Tak heran jika Sekte Guiyang melakukan hal tersebut. Bisa dibilang, jika Guiyang tidak bisa mendapatkan harta karun itu, maka Gunung Fenghuang juga harus membaginya dengan semua orang. Alangkah baiknya jika menjadi milik bersama."Apa Gunung Fenghuang rela membagi harta karunnya dengan begitu banyak orang?" selidik Xuan Yuan.Ada ratusan orang yang datang. Semua orang itu menginginkan Bunga Krisan Dewa. Yan Qing Cheng juga tidak berdaya untuk mengusir mereka semua. Belum apa-apa, dia sudah disebut pelit oleh Mo Shang."Itu memang sedikit mencurigakan." Yunxi tidak bisa menjelaskan lainnya. Dia hanya mengatakan ada kompetisi untuk memenangkan Bunga Krisan Dewa."Baiklah, kamu kembali ke sana lebih dulu. Aku akan datang menyusul."Pada saat Xuan Yuan mengatakan hal tersebut, Xin Qian sedang
Setelah beberapa saat memacu kuda, mereka sudah sampai di Gunung Fenghuang ketika langit sudah gelap. Xue membuat tenda untuk tidur mereka malam ini. Menurut informasi, mereka baru akan memulai kompetisi esok hari. Pagi harinya, tiga orang itu segera memasuki Perguruan Gunung Fenghuang. Suasana di tempat itu sangat ramai. Seluruh sekte yang ada di dunia persilatan sudah ikut serta untuk berkompetisi mendapatkan harta karun tersembunyi di Gunung Fenghuang.Jika tidak ditunda, seharusnya siang ini mereka sudah mulai melakukan perngaturan terkait kompetisi ini. Xin Qian hanya ingin menonton keramaian. Ilmu yang dimilikinya tidak layak dibandingkan dengan kemampuan orang-orang zaman kuno. Namun, ada Xuan Yuan di sisinya sekarang. Dia tidak mengkhawatirkan apapun lagi.Kelak, dia harus lebih giat belajar untuk meningkatkan ilmu bela dirinya supaya bisa tidak terlalu memalukan. "Apa kamu akan ikut berpartisipasi?" tanya Xin Qian begitu mereka memasuki area lapangan yang luas yang telah d
SPM - Part 31a. KompetisiSuara gemuruh pertarungan dua jagoan dari Sekte Guiyang dan Sekte Fei Yun masih riuh terdengar. Deru angin seakan tercabik-cabik ketika keduanya saling bertukar pukulan demi pukulan yang mengandung tenaga dalam.Gerakan yang begitu lincah nyaris seperti bayangan. Sulit dilihat oleh orang biasa yang tidak mempunyai kemampuan bela diri. Platform batu milik Gunung Fenghuang terbuat bukan dari bahan batu biasa, sehingga tidak mudah hancur ketika terjadi benturan tenaga dalam dari para jagoan dunia persilatan.Tatap mata ratusan orang tak berkedip, begitu khusyuk mengikuti jalannya pertarungan. Mereka sedang membaca kelemahan dari dua orang yang sedang bertarung tersebut.Shit!Xin Qian berkali-kali mengumpat di dalam hati. Dia terpukau dengan kemampuan bela diri orang zaman kuno. "A Yuan, mereka benar-benar hebat," decak Xin Qian terkagum-kagum. Binar matanya berkilau indah. Dia sangat menikmati tontonan tersebut.Meski kemampuan Xin Qian tidak bisa dibilang he
Demikian juga dengan mereka, perhatian dua orang itu kembali pada platform yang berada di ketinggian. Meski Xuan Yuan terlihat bosan melihat pertunjukan tersebut."Yang Mulia, Anda serius akan ikut kompetisi ini?" tanya Yunxi sembari melirik Xin Qian dengan tatapan rumit.Tidak seharusnya, Pangeran Ketiga ikut berpartisipasi dengan aktivitas dunia persilatan. Takutnya, tindakannya ini akan memprovokasi seluruh sekte dan membahayakan Kekaisaran Da Liang. Jika dimanfaatkan oleh keluarga lain yang saat ini menginginkan Dinasti Murong berakhir, bukankah itu akan menjadi bencana?"Permaisuri kalian menginginkannya, mana mungkin aku tidak mengabulkan. Bukankah itu hanya akan menodai nama baikku?" Xuan Yuan berkata acuh tak acuh.Yunxi mencoba memberi pandangannya."Takutnya, kita akan memprovokasi mereka semua." Yunxi berkata pelan."Kalau memprovokasi mereka, memangnya kenapa? Permaisuri kalian akan membuat senjata surgawi untuk membunuh mereka semua. Apalagi yang kalian khawatirkan?" Xuan