Share

Rencana Kea

Sara yang pergi dari rumah kali ini, dan aku sendirian. Enggak benar-benar sendirian secara harfiah. Beberapa hari terakhir Kea sering berkunjung dengan dalih memergoki suaminya bermain gila dengan si janda yang waktu dulu kami temui di rumah sakit.

"Namanya Anin," sebut Kea lagi ketika aku terus melupakan nama orang-orang yang menurutku enggak penting. Setiap mengatakan nama si janda yang punya anak sama Nabas, semakin kuat tinjuannya pada samsak di hadapan.

Aku mengangkat ujung bawah samsak setara kepala dan Kea hampir oleng. Dia masih bisa bangkit lalu mengarahkan kepalan berlapis sarung tinju ke arahku yang sangat mudah menghindar. Kedua lenganku merapat di depan wajah serayamundur karena pukulan-pukulan penuh emosi dari Kea.

"Terus, apa hubungannya sama gue?" Sekali aku menunduk, tendangan memutar dari kaki kanan berhasil mengenai kaki Kea hingga dia terjengkang.

"Gue cuma mau cerita," jawab Kea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status