Share

Dingin yang Panas

"Ampun, Mas …," pinta Ziea cengengesan, berjongkok di sudut lift sembari menatap mendongak ke Reigha dengan air muka takut bercampur waspada; keseluruhan terlihat konyol tetapi sangat menggemaskan.

Reigha mengangkat tinggi bantal tersebut, berdiri di depan Ziea berjongkok. Dia menyunggingkan smirk penuh kemenangan dengan sorot mata geli– memperhatikan istrinya yang sudah menutupi wajah dengan tangan.

"Aaaaaa …," jerit Ziea. Padahal Reigha belum memukulnya dengan bantal.

Hal tersebut membuat Reigha tertawa geli, memilih menarik Ziea untuk berdiri kemudian menghujani wajah perempuan itu dengan kecupan-kecupan ringan.

Keduanya sama-sama tertawa. Ziea tertawa karena geli dengan kecupan Reigha di leher dan wajahnya. Sedangkan Reigha tertawa karena mendengar tawa merdu Ziea. Menurutnya tawa Ziea sangat manis, menghipnotis dan mengundang untuk seseorang ikut tertawa setelah mendengarnya.

***

Hari-hari berlalu dan Ziea merasa jika Reigha jauh berubah. Jika ditanya apakah suaminya terseb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Desiya Ayu Putri
Uhuuuuuyy..mau salto” bacanya...‍♀️...‍♀️
goodnovel comment avatar
Puput Pancawati
Ak betahh bgt sma crta ini .. aaarrgggghh
goodnovel comment avatar
Nizam Dafin
so sweet bgett reighaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status