Share

Saatnya Berubah

"Hai, Mas Ganteng," sapa Ziea cengar-cengir, masih memasang air muka pucat pias dan dengan debaran jantung yang menggila dalam sana. 'Mampus aku. Rasanya tuh kayak ketemu malaikat maut! Jantungku jedag jedug dalam sana. Udah keringat dingin aku. Kalau kepala Mas kupukul dengan spatula, bisa nggak yah mengakibatkan amnesia. Soalnya mendadak pengen doi amnesia.'

"Coba ulangi kalimatmu," ucap Reigha santai, bersedekap di dada dan berdiri dengan cool– tepat di sebelah Ziea yang sudah mati kutu.

"O--oh. Mas Rei lapar yah? Tunggu bentar, masakannya bentar lagi jadi," jawab Ziea tak nyambung, sengaja untuk mengalihkan pembicaraan, "kasihan Mas kalau berdiri di situ, mending Mas pindah ke ruang makan a--atau ke ruang kerja Mas juga nggak apa-apa. Senyaman Mas saja," tambahnya, berniat mengusir Reigha secara halus.

"Mengalihkan pembicaraan?" Reigha menaikkan sebelah alis, terus menatap intens dan lamat ke arah istrinya.

Sejujurnya Ziea sangat cantik jika sedang sibuk begini. Rambutnya diik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
harni lambar
menarik tp sedikit interaksinya
goodnovel comment avatar
Urusi Yantina Muliyan
cerita bagus
goodnovel comment avatar
Yenita Andri
cerita nya kenapa sediikit interaksi sama suami
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status