Share

107. Bukan Takdir

"Kaluna ... Kaluna!"

Kaluna yang baru saja turun dari mobil langsung menoleh melalui bahunya dan hanya bisa mendesah kesal. Mau apa Cakra memanggilnya? Ah ... lebih tepatnya ngapain Cakra ada di sana? Ini masih pagi dan restoran belum buka.

"Cakra? Kamu ngapain di sini?" tanya Kaluna sambil memasukkan kunci mobil ke dalam tasnya.

"Ngomongin acara buat ulang tahun pernikahan Mami sama Papi," jawab Cakra sambil melihat ke bagian belakang Kaluna.

"Sepagi ini?"

"Emang kenapa? Salah?" Cakra balik bertanya.

"Moon belum buka, semua pegawai baru datang, Cakra ... kamu mau bantuin beres-beres?" tanya Kaluna sambil menunjuk ke arah restoran yang terlihat Mbak Susi sedang menyapu bagian depan restoran.

"Hahaha ... nggak, janji aku emang dua jam lagi ...."

"Yah terus ngapain dateng sekarang? Rajin amat, kamu Cakra dan seingat aku kamu bukan jenis manusia morning person. Butuh effort banyak buat kamu bangun dan bersiap dijam segini." Kaluna menunjukkan jam yang melingkar di tangannya.

"Aku mau k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
nyeselkan....makanya jangan suka nyia²in orang yang bener² tulus mencintaimu?
goodnovel comment avatar
Anies
penyesalan memang selalu datang di akhir cakra
goodnovel comment avatar
Hariono Mbak Lulaa
hhhmmm baru nyadar , kemana ajah kemarin ? gak mungkin lah berpaling Kaluna udah ketemu Jonathan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status