Share

Bab 18

"Astaghfirullah," ucapku begitu mendengar penjelasan Arum bahwa saat ini rumah Budhe Risma pun sudah di lelang untuk pengobatan Huda.

Bagaimana bisa, anak yang ia banggakan justru membuatnya menderita seperti ini. Padahal yang kutahu, Huda adalah anak kesayangan Budhe Risma. Dia pandai dan pendiam, itulah sebabnya Budhe Risma sering kali membanggakannya ketika sedang acara keluarga.

Namun siapa sangka, rupanya Huda berkelakuan seperti itu. Bahkan yang lebih mencengangkan, Arum berkata jika Huda membawa seluruh tabungan orangtuanya untuk bersenang-senang? Miris. Hidup memang hanya sebuah panggung sandiwara saja.

"Tapi biarin aja, Mbak. Budhe Risma kan juga udah jahat banget ke kita. Hanya perkara Ayah miskin ia bisa memaki dan menghina kita seenaknya sendiri. Mungkin ini juga bagian dari karmanya," tutur Arum terdengar sangat geram.

Sejenak aku terdiam, rasanya masih tak percaya dengan kabar yang kudengar. Waktu bertemu dengan Budhe Risma saja aku masih belum percaya kalau Huda kecelak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status