Share

Tuan Pendeta

Hari demi hari makin santer berita terdengar tentang seekor ular ganas yang meresahkan warga. Sang prabu yang baru dinobatkan sampai mempercayakan hal ini pada orang-orangnya.

Diutuslah beberapa kesatria pilih tanding, tetapi mereka lupa kalau yang dihadapi adalah siluman yang belum bisa mengendalikan diri. Tujuh yang pergi empat yang kembali, dua menjadi mayat satu menjadi santapan di perut Weni.

Konon ular itu adalah kiriman dewa atas dosa-dosa rakyat yang gemar berbuat curang. Padahal Weni hanya butuh waktu untuk menyendiri. Tapi dia sering lapar hingga harus keluar mencari makan.

Sang prabu tak sampai hati melihat korban terus berjatuhan. Dengan segala kerendahan hati, ia pun menyembah dewa dan meminta pertolongan agar ular tersebut mati saja atau pergi dari wilayahnya. Namun, beberapa hari lamanya doa sang prabu belum juga dijawab dan ia takut kalau ular itu melata ke istana untuk mencari korban yang baru.

"Gusti Prabu, ampuni hamba, tapi ada orang suci di luar yang ingin bertem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status