Share

HAI, SAUDARA KEMBAR!

Laura terburu-buru karena jam menunjukkan pukul enam. Kali ini harus berangkat pagi karena jalanan yang lumayan macet jika pagi hari dan tidak lupa menata buku pelajarannya. Secepatnya dia masukkan sebelum waktu berjalan dengan cepat. Makeup. Astaga, belum juga makeup.

“Aduh, pakai acara bangun telat lagi! Kenapa sih bibi Sri nggak mau bangunin? Heran deh Punya pembantu kaya gitu. Masa’ Laura harus jelek. Tidak lah. Laura harus tampil cantik disegala hal. Makanya Raymond jatuh cinta sama aku. Ups! Buat apa mikirin dia? Ingat Laura fokus ke London. Jangan mikir lelaki sebentar lagi kamu bakalan akan bertemu dengan Launa.”Celoteh Laura sambil selesai memakai lipstik dan tak lupa merapikan rambutnya yang curly.

“Laura, kamu lama sekali! Cepetan nanti keburu telat!”Tiba-tiba mamanya masuk kekamar. ”Maaf tadi bibi Sri ngantar mama ke pasar. Jadi dia tidak sempat bangunin kamu.”Mama Risa memegang pundak Laura sambil menatap Luara di cermin.

“Tapi itu sudah kewajiban dia bukan? Jadi seenakn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status