Share

Durhaka

"Ibu, maem." Kenzo merengek minta makan.

"Kenzo lapar ya?" tanya Aira sambil mengelus kepala Kenzo.

Kenzo menganggukkan kepala. Sebenarnya Aira malas menemui Dewi, tapi karena Kenzo lapar, mau tidak mau Aira harus keluar dari kamar. Ia menyiapkan mental untuk bertemu dengan mama mertuanya.

"Akhirnya kamu keluar kamar juga? Jangan-jangan dari tadi kamu sengaja tidak mau menemui Mama." Dewi langsung nyerocos melihat Aira berjalan tertatih-tatih menggendong Kenzo. Tidak ada rasa iba sedikitpun melihat menantunya yang sedang sakit, atau sekedar menyapa cucunya.

Alan yang melihat kondisi Aira, segera mendekati Aira dan menggendong Kenzo.

"Aku benar-benar tidur, Ma. Suara Mama yang keras tadi mengagetkan aku dan Kenzo." Aira menjawab ucapan Dewi.

"Alasan saja! Kata Alan kamu keguguran ya? Apa kamu nggak KB? Kenzo masih kecil kok sudah mau dikasih adik," omel Dewi.

Aira hanya diam.

"Selalu saja aku yang salah," kata Aira dalam hati.

"Ma, sudahlah, nggak usah ngomel," kata Alan.

"Bela terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status