Share

#102

Keesokan paginya, Aurel dan Abi tengah menikmati sarapan mereka dalam diam. Hanya terdengar dentingan garpu dan sendok saling beradu.

"Hari ini jadwalmu pergi ke psikiater! Kakak akan mengantarmu!" ucap Abi setelah menghabiskan sarapan nya.

"Aku sudah sembuh Kak, jadi tak perlu datang lagi kesana!" Aurel menolak, karena ia memang merasa sudah sembuh.

"Jangan membantah Aurel, atau kakak akan marah!"

"Ck, iya, iya!" tak ingin kakaknya marah dan lebih memilih untuk menuruti sang kakak.

Setelah sarapan, Aurel segera bersiap untuk pergi ke psikiater untuk kontrol. Padahal dirinya sudah sembuh, tetapi kakaknya itu tetap memaksanya untuk tetap pergi kesana.

"Kak, apa kakak tidak kerja?" tanya Aurel saat sudah berada di dalam mobil.

"Nanti agak siangan, kenapa, mau ikut?" tanya Abi sembari menoleh pada sang adik.

"Boleh?" tanya Aurel dengan antusias.

"Aku bosan jika terus berada di rumah!" lanjutnya.

"Tentu!"

"Asiiikkkk...."

"Kau itu seperti anak kecil saja!" celetuk Abi saat melihat bagaim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status