Share

Bab 94

"Ratih," lirih Rasyid hampir tak terdengar suaranya. Ia tercengang dengan tangan yang masih memegang Nata di atas pangkuannya. Bayi berumur setahun itu sibuk mengunyah kue gabus keju sambil sesekali tertawa karena godaan rekan ayahnya yang ada di sekeliling.

Ratih berjalan mendekati Rasyid yang sedang duduk di barisan kursi tamu. Langkah kaki perempuan bergamis navy itu terhenti tepat di belakang kursi yang ditempati ayahnya Nata.

"Mas Rasyid kenal sama Nisa? Atau temennya Riswan?" Ratih kembali bersuara. Ia penasaran dengan apa yang dilihatnya.

"Mbak Ratih kenal sama Pak Rasyid juga? Beliau ini satu kerjaan sama aku." Nisa yang ada di dekat Rasyid bersama teman-temannya yang lain turut menimpali.

"Oh temen kerja?"

"Silahkan duduk, Mbak," ujar Aditya yang tengah duduk di samping Rasyid. Ia memberikan tempat untuk Ratih bisa bergabung bersama dengan teman-teman Nisa, Rasyid khususnya.

"Iya. Mbak Ratih kok kenal sama Pak Rasyid?" Dahi Nisa berkerut. Pikiran negatif mulai bermunculan dal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status