Share

Si Gadis Lemah

Setelah mendengar kalimatku, Diana memilih meringkuk di kepala ranjang. Gemetar di seluruh badan. Jika dibandingkan diriku dulu, gadis ini jauh lebih rapuh dan tak berdaya. Mungkin dia tak memiliki kisah sedih sebelum bertemu Axel. Sialnya, perawakan yang mirip dengan rupaku membuat Diana harus menderita.

"Jangan takut," ujarku. Duduk di samping gadis itu di ranjang.

"Makan dulu, kau butuh kekuatan." Aku mengedik, memberitahunya piring di atas meja kayu yang tadi ditinggalkan Axel.

Diana menggeleng lemah. "Kau ... tidak takut?" tanyanya pelan.

"Tidak! Untuk apa? Hidup tak selalu indah, mati pun bukan pilihan buruk. Selama aku tidak mati konyol saja. Makanlah jika kau tidak ingin mati konyol."

Jemariku terulur ke arah sang gadis. Si gadis ragu-ragu, menerima uluranku. Aku menariknya ke kursi dan mendudukkannya di hadapan makanan. Daging panggang beserta salad membuat perut kami bergemu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status