Sebenarnya, Lunar sudah mempersiapkan hatinya untuk jawaban terburuk seperti ini. Mengetahui secara langsung dari bibir mate-nya bahwa ia seorang rogue bukanlah hal yang enteng untuk tetap mempertahankan kondisi kejiwaannya. Ia hampir memekik jika saja ia tak ingat jika sebelumnya ia telah mengatakan dengan gamblang bahwa ia menerima mate-nya. Bukan maksudnya untuk menyesali apa yang telah terjadi. Namun, masalah ini terasa sangat pelik untuk kedepannya.
Masalah mate seorang Rogue bukanlah masalah yang enteng untuk dihadapi. Apalagi untuk seorang warrior yang baru diterima seperti Lunar. Akan lebih mudah jika ia belum memasuki ujian warrior dan dinyatakan lulus. Untuk warrior yang baru diterima seperti Lunar, ia harus mengabdikan diri setidaknya selama 10 tahun sebelum mengundurkan diri secara sukarela.
Mungkin jika status Lunar belum menjadi warrior, ia bisa mengatakan pada alph
“Kakak, bagaimana rasanya bertemu dengan mate?”Seorang gadis berambut biru gelap sebahu menolehkan kepalanya kepada si penanya yang sedang duduk di belakangnya. Ia sedang memasak, dan pertanyaan yang masuk ke telinganya membuatnya berpikir jika ada sesuatu yang sedang terjadi.“Oh, tidak! Sebentar, aku harus keluar!” Sebuah nada panik terdengar dari gadis itu. Sesuai ucapannya, Ia langsung berlari menuju luar rumah untuk memastikan sesuatu. Tak ayal, pemuda yang menanyakan suatu hal padanya tersebut langsung menggelengkan kepalanya melihat tingkah spontan kakaknya.“Ya Tuhan, Vian! Bulan masih terbit dari timur dan hari ini tidak ada fenomena Super Blood Moon, Super Moon, Blue Moon, Red Moon, atau apalah itu. Tapi mengapa tiba-tiba kau menanyakan tentang mate padaku?” Gadis itu langsung mencerca dengan ocehannya tentang bulan dan mendekatkan wajahnya ke arah
Davian masih menyesap teh di cangkirnya. Pandangannya menatap tumpukan kue kering yang tertata di atas meja namun pikirannya sama sekali tak berada di sana. Ia memikirkan tentang pertemuannya dengan Lunar saat itu, dan ia tahu, kisah hubungannya tak akan semulus kisah kedua orang tuanya.Akan lebih baik jika mate-nya adalah seorang Rogue juga sama sepertinya. Akan lebih mudah juga baginya jika ia tergabung dalam suatu pack. Dan ia yakin jika Lunar memikirkannya juga. Shewolf itu tergabung dalam sebuah pack, itu berarti ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.Mungkin memang sudah jalan takdirnya yang seperti ini. Ia ingin berharap semuanya menjadi lebih mudah untuk ia jalani. Namun apa daya. Ia tidak boleh mengeluh akan takdirnya atau semua sama saja. Terbersit di ingatannya akan manusia yang berkata jika kita tak akan diberikan takdir yang tak sanggup kita jalani. Ia tak akan pernah untuk menyesalinya k
Kau pernah mengalami hal mendebarkan yang terjadi saat pertama kali kau mendapat misi pertamamu? Atau saat kau mendapat masalah pertama di tempat kerjamu? Begitulah yang kini Lunar rasakan. Jantungnya berdebar kencang dengan keringat mengalir dari pelipisnya. Tangan kanannya memeluk leher wolf yang ia tunggangi mulai basah akan keringat, dan tangan kiri yang memegang pedang yang tersampir di pinggang kirinya juga memiliki kondisi yang sama dengan tangan kanannya. Ini adalah pengalaman pertamanya menuju pertempuran semenjak ia menjadi warrior di pack-nya. Selama ia dilantik menjadi warrior, ia hanya melakukan tugas kecil seperti menjaga perbatasan –yang ia gunakan kesempatan itu untuk bertemu mate-nya— , berkeliling menjaga keamanan di dalam pack, dan berlatih tanding sesama warrior muda yang baru dilantik sama sepertinya, dengan catatan ia akan bertemu dengan mate-nya saat ia bertugas seor
Di perjalanan menuju perbatasan, Lunar membagi pikirannya antara mengawasi dan waspada akan sekitar, dengan mendengarkan jiwa serigalanya –yang mengatakan jika ia bernama Nathaline itu—yang terus saja berceloteh tentang banyak hal. Mulai dari pengenalan dirinya, sampai hal yang sama sekali tidak penting. Seharusnya bagian bercerita banyak hal itu adalah bagian Lunar, tetapi entah bagaimana caranya bisa tertukar pada serigalanya. Jika saja bentuk fisik serigala itu ada di hadapannya, Lunar pasti akan melakukan banyak cara agar moncong itu tidak berbicara terus menerus. Bahkan, ketika sampai di tempat tujuan pun serigala itu masih mengoceh di kepala Lunar. “Diamlah sebentar, Nath!” bentak Lunar, “Kau tahu tidak jika aku sedang berkonsentrasi?” Serigala itu langsung diam saat mendengar bentakan Lunar di mindlink mereka. Ah, Lunar jadi menyesal. Tahu begini ia bentak saja serigala itu agar diam dan tak mengganggu
Aura seorang alpha itu bukan main-main rasanya. Apa lagi alpha superior dan tak hanya satu, melainkan dua di tempat yang sama, saling berhadapan, dan saling mengeluarkan aura intimidasi. Jujur saja, Lunar sampai merinding kala merasakan dua alpha itu. Satu masih dengan tubuh manusianya, satu lagi dengan tubuh serigalanya.Aura dua alpha yang saling berhadapan itu membuat pertempuran terhenti dan mereka membubarkan peperangan. Para anggota masing-masing mengambil posisi di belakang alphanya. Begitu pun dengan Lunar. Ia berdiri di belakang alphanya dan berada di samping serigala Dan.Alpha dari pack Lunar yang berdiri tegap setelah turun dari kudanya itu memandang kumpulan rogue dengan pandangan yang sulit diartikan. Hanya para rogue-lah yang bisa melihatnya karena mereka berhadapan langsung dengan sang pemimpin pack yang terbilang cukup besar itu.“Berpenampilan lah yang layak, Arthur! Kau berjanji
“Dia, deltha. Aku sendiri yang memerintahkannya untuk tidak berubah sembarangan.”Setelah mendengar kalimat yang diucapkan oleh Dion, Arthur berdecak kecil. Ia kembali iri akan keberuntungan yang dimiliki oleh Dion, sahabat sedari kecilnya itu yang selalu memiliki nasib lebih beruntung darinya. Baginya, mendapat deltha seakan mendapat suatu jackpot, terlepas dari isu bahwa status itu telah dikutuk.Cukup masuk di akal Arthur, bahwa Dion sengaja menyuruhnya tidak berubah sembarangan. Deltha mungkin bisa menghacurkan dari dalam, tapi akan menjadi senjata yang sangat menjanjikan untuk sebuah penyerangan. Kekuatan mereka bisa setara beta atau mungkin mendekati kekuatan alpha.Dulu, Arthur menjadi teman yang paling akrab dengan Dion. Mereka berdua sama-sama alpha. Jika beberapa alpha lain tidak menyukai eksistensi alpha lain di dekat mereka, lain hal dengan kedua alpha ini. Mereka memanfaatkan status mereka untuk
Semua seolah terjadi begitu cepat saat dua kubu saling ingin kembali menjatuhkan satu sama lain. Semua serigala saling menyerang, dua alpha yang tadinya saling bertegur sapa pun kini telah mengayunkan pedang masing-masing tepat setelah pedang itu ia ambil dari mulut serigala beta yang membawanya.Werewolf memiliki kemampuan regenerasi yang bagus. Tubuh mereka akan langsung bereaksi jika mendapat luka. Ada bagian yang memang bertugas untuk kondisi itu. Dengan perlahan, biasanya luka mereka akan berangsur menutup dan baik dengan sendirinya.Akan tetapi, hal itu tidak serta merta membuat mereka menjadi kaum superior dan tak terkalahkan karena penyembuhannya. Sistem penyembuhan luka mereka tergolong tidak terlalu cepat. Jika luka lebih banyak diderita, maka werewolf juga bisa mati.Begitu juga yang terjadi dengan Lunar. Luka yang ia peroleh akibat pertarungannya tadi ada yang pulih dan ada yang mas
Setelah mengetahui Lunar berubah dan mengambil bentuk serigala, Dion segera memerintahkan mereka untuk mundur. Tak akan ada yang bisa menolak perintah alpha mereka, jadi mereka memutuskan untuk mundur dan membiarkan Lunar berada di sana untuk menyelesaikan apa yang alpha mereka rencanakan.Rencana itu terlihat seperti sebuah rencana yang kejam, Dion mengakui hal itu. Namun, ia juga memiliki perhitungan tersendiri. Dengan melihat sekali saja ia sudah yakin jika mate Lunar ada di barisan para rogue itu. Tak butuh waktu lama ia segera mencari celah dan rencana. Untung saja Arthur bersikap seolah mengulur-ulur waktu.Dion mengetahui Arthur memiliki ketertarikan khusus pada deltha. Jadi ia bermain dengan cantik untuk bisa membuat Arthur mengakuinya. Ia ingin melihat bagaimana Arthur menghadapi jenis status yang disukainya itu. Dengan mengumpankan Lunar, bukan kah hal itu terlihat lebih asyik?Di medan p