Share

Erhan

Nadira tidak tahu kapan tepatnya ia terlelap. Karena setelah mendengar permintaan pria itu, rasanya lama baginya untuk benar-benar larut dalam tidurnya. Bukan karena ia tidak mengantuk. Tapi karena ia mencoba menahan kantuk.

Ya. Ia menahan kantuk hanya demi bisa mendengar pria itu bicara. Tapi sayangnya, Nadira tak kunjung mendengar pria itu bicara. Justru usapan pelan pria itu di kepalanya dan genggaman tangan besarnya di tangan Nadira membuat Nadira merasa semakin terbuai dan malah terlelap dalam tidurnya. Dan kini, saat Nadira membuka mata, ia tidak melihat keberadaan pria itu.

Kemana dia pergi? Pertanyaan itulah yang muncul di kepalanya. Padahal diluar sana, sepertinya langit belum benar-benar menunjukkan cahaya terangnya.

Ketika pagi menjelang. Ibu dan juga adiknya kembali datang. Senyum terkembang di wajah mereka. Di salah satu tangan adiknya Nadira bisa melihat sebuah bingkisan yang ia tahu isinya adalah makanan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status