Share

Mendatangi rumah pembully

Bab 72

Mendatangi rumah pembully

"Sebenarnya Mbak kenapa, sih?" tanya Intan kepada Yana.

"Kenapa apanya?" Yana balik bertanya tanpa menghentikan pekerjaannya.

"Kayaknya ada yang aneh sama sikap Mbak," jawab Intan menyelidik.

"Nggak ada yang aneh, Intan. Mbak hanya tidak tega meninggalkan Bapak hanya bersama ibu saja," elak Yana.

"Intan mencium sesuatu yang tidak beres" sahut Intan menatap Yana tajam.

"Maksudmu?" Yana menghentikan meracik bumbu dan membalas menatap Intan.

"Intan merasa, sepertinya mbak sengaja menghindar dari bang Fikri. Kenapa, mbak?" tanya Intan terus mendesak Yana.

"Tidak apa-apa," jawab Yana berbohong.

"Mbak tidak boleh berbohong padaku, Mbak harus jujur, apapun masalahnya kita bisa selesaikan ini secara baik-baik." ujar Intan membujuk Yana.

Yana hanya menarik napas berat. "Mbak hanya tidak ingin, kalau Bang Fikri berharap Mbak akan membalas cintanya. Karena sampai kapanpun, Mbak hanya mencintai Mas Arif." Yana mendengus kesal.

"Sebenarnya hati mbak terbuat dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status